Scott McTominay akhirnya angkat suara menanggapi anggapan yang kerap muncul dalam beberapa musim terakhir: pemain Manchester United disebut lebih sukses setelah meninggalkan Old Trafford. Gelandang asal Skotlandia itu menilai narasi tersebut terlalu disederhanakan dan tidak sepenuhnya mencerminkan realitas yang ada di balik layar.
Setelah hengkang dari Manchester United, McTominay memang mencatatkan perjalanan yang impresif bersama Napoli. Ia berperan penting dalam keberhasilan klub Italia itu menjuarai Serie A dan bahkan dinobatkan sebagai Most Valuable Player musim lalu. Namun bagi McTominay, pencapaian tersebut tidak bisa serta-merta dijadikan bukti kegagalan Manchester United sebagai sebuah institusi.
Menurutnya, kesuksesan pemain di klub baru lebih banyak dipengaruhi oleh faktor kepercayaan diri, kontinuitas bermain, dan konteks lingkungan, bukan semata-mata karena meninggalkan Setan Merah.
Direktur AS Roma Terbang ke Inggris, Transfer Joshua Zirkzee dari MU Tinggal Selangkah Lagi?
MU Ketiban Durian Runtuh Bernama Luke Shaw: Pilar Tenang yang Mengubah Wajah Pertahanan Setan Merah
Fenomena Mantan Pemain Manchester United
Dalam beberapa tahun terakhir, publik sepak bola kerap menyoroti mantan pemain Manchester United yang tampil impresif setelah pindah ke klub lain. Nama-nama seperti Rasmus Højlund, Antony, hingga Marcus Rashford sering dijadikan contoh ketika mereka menunjukkan performa lebih konsisten di lingkungan baru.
Narasi yang berkembang pun cenderung menyudutkan Manchester United, seolah-olah klub gagal memaksimalkan potensi para pemainnya. McTominay menilai sudut pandang tersebut terlalu dangkal dan tidak mempertimbangkan kompleksitas situasi yang dihadapi pemain saat berada di Old Trafford.
Ia menegaskan bahwa setiap pemain memiliki perjalanan karier yang unik, dan tidak semua faktor bisa disederhanakan menjadi “lebih baik setelah pergi dari United”.
Prestasi McTominay Bersama Napoli
Tak dapat dipungkiri, McTominay memang mengalami periode terbaik dalam kariernya setelah bergabung dengan Napoli. Dalam satu musim, ia mampu mencetak 10 gol dari lini tengah dan menjadi bagian kunci dalam kesuksesan klub meraih gelar liga.
Kontribusinya tidak hanya tercermin dari angka statistik, tetapi juga dari pengaruhnya di lapangan. McTominay menjadi sosok pemimpin, penyeimbang lini tengah, dan pemain yang mampu tampil konsisten di laga-laga besar.
Namun, ia menolak anggapan bahwa performa tersebut otomatis berarti Manchester United gagal mengembangkan dirinya.
Manchester United Semakin Menarik Ditonton, Kini Tinggal Menemukan Konsistensi Kemenangan
MU Digosipkan Ingin Boyong Antoine Semenyo, Fabrizio Romano Tegaskan Transfer Masih Jauh
McTominay: Ini Bukan Kesalahan Manchester United
Dalam wawancaranya, McTominay secara tegas membantah mitos bahwa pemain otomatis menjadi lebih baik setelah meninggalkan Manchester United.
“Ini terlalu mudah untuk mengatakan mereka meninggalkan Man United dan sekarang mereka berhasil,” ujar McTominay, dikutip dari CBS Sports.
Ia menilai bahwa kesuksesan pemain lebih berkaitan dengan peran yang diberikan, kepercayaan dari pelatih, serta kesempatan bermain secara reguler.
McTominay juga menyinggung situasi Marcus Rashford, yang kerap menjadi sorotan. Menurutnya, Rashford tetaplah pemain top dengan kualitas luar biasa, terlepas dari dinamika yang terjadi di Manchester United.
Sorotan Media di Old Trafford
Salah satu poin penting yang ditekankan McTominay adalah besarnya tekanan dan sorotan media yang menyertai setiap pemain Manchester United. Bermain untuk klub sebesar United berarti setiap kesalahan diperbesar, setiap performa buruk dianalisis secara berlebihan.
“Karena sorotan langsung ada pada Anda, semuanya terlihat lebih buruk menurut saya,” jelas McTominay.
Ia menambahkan bahwa pemain yang pindah ke klub lain dan mendapatkan menit bermain lebih banyak cenderung merasa lebih bebas, sehingga performa mereka pun meningkat.
Menit Bermain dan Kepercayaan Diri
Bagi McTominay, inti dari persepsi pemain lebih sukses di klub lain hanyalah soal kepercayaan diri. Ketika seorang pemain mendapatkan menit bermain reguler, ia akan merasa lebih percaya diri, lebih berani mengambil risiko, dan lebih nyaman mengekspresikan kemampuannya.
Hal ini sangat berbeda dengan situasi di Manchester United, di mana persaingan internal sangat ketat dan tuntutan performa selalu tinggi.
“Tentunya ketika pemain pergi dan bermain lebih banyak, mereka akan mendapatkan kepercayaan diri,” lanjut McTominay.
Dukungan Manchester United untuk Pemain
McTominay juga menepis anggapan bahwa Manchester United tidak memberikan dukungan maksimal kepada pemainnya. Ia menegaskan bahwa selama berada di Old Trafford, klub selalu menyediakan fasilitas terbaik.
Dari aspek nutrisi, latihan, hingga pendekatan taktis, semuanya disiapkan untuk membantu pemain berkembang dan tampil optimal.
“Saya pikir terlalu mudah menyalahkan Man United sebagai klub karena saat saya di sana, mereka melakukan segalanya untuk saya,” tegas McTominay.
Perbandingan Statistik: United vs Napoli
McTominay secara terbuka membandingkan catatan statistiknya di Manchester United dan Napoli. Bersama Napoli, ia mencetak 14 gol dalam 48 pertandingan. Sementara di Manchester United, ia mencatatkan 19 gol dalam 178 laga.
Perbedaan ini, menurutnya, tidak serta-merta mencerminkan kegagalan United, melainkan konteks peran dan kepercayaan yang berbeda.
Di Napoli, ia mendapat peran yang lebih jelas dan kebebasan untuk masuk ke kotak penalti, sesuatu yang jarang ia dapatkan secara konsisten di United.
Ingin mengikuti peluang terbaik dari Serie A dan Premier League?
👉 Klaim voucher spesial dan promo eksklusif di sini
Mitos yang Terlanjur Berkembang
Mitos tentang pemain Manchester United yang lebih sukses setelah hengkang memang terlanjur berkembang di kalangan publik. Namun McTominay berharap publik melihat persoalan ini secara lebih objektif.
Menurutnya, setiap klub memiliki tantangan berbeda, dan United adalah salah satu lingkungan paling menuntut dalam sepak bola dunia.
Keberhasilan di klub lain tidak otomatis berarti kegagalan di klub sebelumnya.
Pembelaan untuk Manchester United
Pernyataan McTominay bisa dilihat sebagai pembelaan jujur terhadap klub yang telah membesarkan namanya. Ia menghabiskan sebagian besar karier profesionalnya di Manchester United dan memahami betul tekanan yang menyertainya.
Baginya, United tetaplah klub yang profesional dan menyediakan segala kebutuhan pemain untuk sukses.
Hanya saja, tidak semua pemain mampu berkembang maksimal di bawah tekanan sebesar itu.
Kesimpulan
Scott McTominay menegaskan bahwa mitos pemain Manchester United lebih sukses setelah pergi tidak sepenuhnya benar. Kesuksesan di klub baru lebih banyak ditentukan oleh kepercayaan diri, kesempatan bermain, dan konteks peran yang diberikan.
Manchester United, menurut McTominay, telah melakukan banyak hal untuk mendukung para pemainnya. Narasi kegagalan klub seharusnya tidak dibangun hanya dari keberhasilan individu setelah hengkang.
Pada akhirnya, sepak bola adalah soal momentum, kepercayaan, dan lingkungan yang tepat.
Jangan lewatkan peluang terbaik dari liga-liga top Eropa!
👉 Klik di sini dan klaim voucher eksklusif sekarang