Indra Sjafri Coret 3 Pemain Diaspora, Timnas Indonesia U-22 Fokus pada Performa Instan Jelang Hadapi Mali
Timnas Indonesia U-22 menghadapi dinamika baru jelang duel uji coba melawan Mali U-22 di Stadion Pakansari. Pelatih Indra Sjafri secara resmi memulangkan tiga pemain diaspora — Luke Xavier Keet (Yunani), Reycredo Beremanda (Filipina), dan Muhammad Mishbah (Filipina) — setelah melalui proses evaluasi ketat selama pemusatan latihan.
BACA JUGA : Indra Sjafri Dorong PSSI Kejar Pemain Diaspora: Marselino, Adrian Wibowo, dan Tim Geypens Masuk Radar Timnas Indonesia U-22
Keputusan ini tentu mengejutkan sebagian publik, terutama karena ketiganya datang dari luar negeri dan sempat menarik perhatian sejak namanya bocor sebagai pemain yang ikut trial. Namun, alasan di balik keputusan ini sangat rasional: Timnas Indonesia U-22 sedang mengejar kesiapan instan, bukan proyek jangka panjang.
Alasan Indra Sjafri Memulangkan Luke, Reycredo, dan Mishbah
Dalam konferensi pers resmi sebelum pertandingan melawan Mali, Indra Sjafri menegaskan bahwa evaluasi dilakukan sangat objektif dan cepat. Tim pelatih memberikan serangkaian tes fisik, teknis, hingga penilaian melalui internal game yang digelar pada 13 November.
“Kami butuh pemain yang benar-benar siap pakai saat ini. Potensial itu penting, tetapi untuk uji coba dan SEA Games, kami harus memilih yang tampil terbaik di momen sekarang,” tegas Indra.
Artinya, pemain yang menonjol dalam potensi jangka panjang belum tentu masuk ke dalam skuad jika performanya belum cukup stabil untuk kebutuhan taktis tim.
Proses Seleksi Cepat: Kenapa Hanya Beberapa Hari?
Dua hal menjadi faktor utama:
- Waktu persiapan menuju uji coba sangat sempit.
TC berjalan hanya sekitar satu minggu sebelum laga pertama melawan Mali U-22. - SEA Games 2025 semakin dekat.
Dengan turnamen dimulai 3 November 2025, pelatih tidak ingin membuang waktu.
Para pemain diaspora yang datang tanpa dipanggil lewat surat resmi sebenarnya dipersilakan ikut seleksi, terlebih karena momen ini berada dalam periode FIFA Matchday. Namun hasil penilaian teknis tetap menentukan.
Profil Singkat 3 Pemain Diaspora yang Dicoret
1. Luke Xavier Keet – GS Ilioupolis (Yunani)
Bek kiri bertinggi 178 cm ini sebenarnya punya potensi menarik dan pengalaman kompetitif di kasta kedua Liga Yunani. Namun, menurut sumber internal, reaksi dalam situasi duel cepat dan kemampuan transisi bertahan masih belum setara dengan pemain lain yang sudah lama berada di dalam ekosistem Timnas.
2. Reycredo Beremanda – Aguilas UMak (Filipina)
Reycredo tampil cukup baik dalam uji internal, tetapi masih kalah dalam aspek adaptasi taktik pressing dan tempo permainan yang diinginkan Indra Sjafri.
3. Muhammad Mishbah – Aguilas UMak (Filipina)
Sebagai penyerang sayap, Mishbah memiliki speed yang baik tetapi belum mampu menunjukkan efektivitas di sepertiga akhir.
Fokus Timnas Indonesia U-22: Kesiapan, Kolektivitas, dan Konsistensi
Indra Sjafri menegaskan bahwa SEA Games 2025 bukanlah ajang eksperimen, melainkan turnamen yang menuntut kesiapan maksimal. Oleh karena itu, pemain yang dipilih harus:
- Siap bermain sejak menit pertama
- Mengerti sistem permainan Indra Sjafri
- Mampu menjaga intensitas 90 menit
- Punya komunikasi baik antar lini
Dari 30 pemain yang dipanggil, seluruhnya sudah berkumpul sejak 9 November, dan kondisi latihan disebut berjalan sangat lancar.
Laga Uji Coba: Indonesia U-22 vs Mali U-22
Indonesia akan menghadapi Mali dua kali:
- Sabtu, 15 November 2025 – Stadion Pakansari
- Selasa, 18 November 2025 – Stadion Pakansari
Laga ini akan menjadi ujian berat yang sangat dibutuhkan Indonesia U-22. Mali dikenal sebagai tim Afrika Barat dengan fisik kuat, tempo cepat, serta memiliki banyak pemain yang berkarier di Eropa.
SEA Games 2025: Indonesia Masuk Grup Berat
Garuda Muda masuk Grup C bersama:
- Filipina
- Myanmar
- Singapura
Dengan status sebagai salah satu tim unggulan Asia Tenggara, ekspektasi terhadap Timnas U-22 sangat tinggi. Indra Sjafri sendiri memiliki track record emas di SEA Games, termasuk membawa emas pada 2023.
Kesimpulan: Keputusan Berat, Tapi Tepat Sasaran
Pemulangan tiga pemain diaspora ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Indra Sjafri menegaskan bahwa pintu Timnas tidak tertutup. Namun untuk SEA Games 2025, hanya pemain yang siap tempur yang bisa bertahan.
Langkah ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia U-22 kini bergerak serius dan disiplin, fokus pada performa nyata, bukan sekadar potensial.
Holywin69 Sports Network — Menghadirkan analisis sepak bola Indonesia paling mendalam.