Oleh: Holywin69 Sports Network
Timnas Indonesia U-22 terus melakukan persiapan intensif menuju cabang olahraga sepak bola SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand. Di balik persiapan teknis, ada isu penting yang kini menjadi sorotan publik sepak bola nasional: upaya PSSI memanggil tiga pemain diaspora potensial — Marselino Ferdinan, Adrian Wibowo, dan Tim Geypens.
Ketiga nama ini dinilai memiliki kualitas serta pengalaman internasional yang dapat menjadi pembeda dalam skuad muda asuhan Indra Sjafri. Mereka berpotensi memberikan kedalaman, kreativitas, dan intensitas yang dibutuhkan Timnas Indonesia U-22 dalam persaingan ketat Grup C bersama Filipina, Myanmar, dan Singapura.
SIMAK JUGA : Timur Kapadze Siap Latih Indonesia, PSSI Kini Bersaing dengan Turki dan China — Apa Strategi yang Harus Dilakukan?
Dalam konferensi pers jelang laga uji coba kontra Mali U-22, Indra Sjafri menegaskan bahwa PSSI tengah bekerja keras menyelesaikan prosedur pemanggilan diaspora. Ia mengungkapkan harapan besar agar proses itu segera tuntas sebelum tenggat registrasi final SEA Games.
“Kami sedang menunggu usaha-usaha PSSI kepada pemain-pemain yang secara regulasi masih memiliki persyaratan. Di antaranya Marselino, Adrian Wibowo, Tim Geypens, dan beberapa pemain lainnya,” — Indra Sjafri
Persiapan Timnas Indonesia U-22: TC Jalan Lancar, Skuad Mulai Komplit
Pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-22 dimulai sejak 7 November 2025 dan kini seluruh 30 pemain yang dipanggil telah bergabung. Latihan berjalan tanpa hambatan, dan tim kini fokus membangun chemistry serta memoles bentuk permainan.
Dari 30 pemain itu, sejumlah nama berasal dari kompetisi luar negeri, termasuk:
- Ivar Jenner — FC Utrecht
- Dion Markx — Willem II
- Mauro Zijlstra — PSV Youth
Kehadiran mereka membuat intensitas latihan semakin tinggi, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan terutama terkait koordinasi lini tengah dan transisi cepat, aspek yang sangat bergantung pada keberadaan pemain-pemain diaspora yang sedang ditunggu.
Siapa Tiga Pemain Diaspora yang Menjadi Prioritas PSSI?
Tiga pemain diaspora yang dimaksud bukan nama sembarangan. Mereka adalah talenta muda dengan pengalaman kompetisi berlevel tinggi.
1. Marselino Ferdinan — Tak Perlu Diragukan Lagi
Walau masih berusia muda, Marselino adalah pemain yang sudah menjadi wajah Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Bermain di Eropa membuat kematangannya meningkat. Keahliannya dalam mendikte permainan dan menembus pertahanan lawan akan menjadi aset besar di SEA Games.
2. Adrian Wibowo — Penyerang Potensial
Adrian adalah tipikal striker modern dengan mobilitas tinggi. Ia dikenal aktif dalam tekanan, cepat membaca ruang, dan memiliki penyelesaian akhir yang kuat. Bermain di klub Eropa membuat ketajamannya stabil — sesuatu yang sangat dibutuhkan Indonesia di turnamen pendek seperti SEA Games.
3. Tim Geypens — Bek Tengah Masa Depan
Tim adalah pemain yang memiliki keunggulan dalam duel udara, distribusi bola dari belakang, dan stabilitas pertahanan. Ia menjadi bagian penting dari klubnya di Belgia, serta dianggap cocok dengan kebutuhan taktik Indra Sjafri yang ingin membangun permainan dari lini belakang.
Uji Coba Kontra Mali U-22: Tes Kelayakan Pemain
Timnas Indonesia U-22 dijadwalkan menjalani dua uji coba melawan Mali U-22 pada:
- Sabtu, 15 November 2025
- Selasa, 18 November 2025
Mali membawa skuad yang mayoritas berkarier di Eropa, sehingga laga ini menjadi simulasi ideal sebelum menghadapi tekanan SEA Games. Indra menilai pertandingan tersebut akan menjadi parameter untuk menilai kesiapan pemain dalam kondisi intens, terutama dalam hal organisasi dan efisiensi.
Kenapa Pemain Diaspora Sangat Penting untuk SEA Games 2025?
Ada beberapa alasan mengapa kehadiran diaspora akan meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia U-22:
- Kualitas teknis di atas rata-rata pemain lokal — pengalaman Eropa membuat skill individu lebih terasah.
- Fisik dan intensitas — sepak bola Eropa menuntut stamina dan tempo tinggi.
- Kematangan mental — terbiasa menghadapi tekanan kompetitif sejak dini.
- Dampak leadership — pengalaman internasional membuat mereka menjadi referensi bagi pemain lain.
Dengan kombinasi pemain lokal dan diaspora yang kuat, Indonesia memiliki peluang mengulang kesuksesan SEA Games 2019 dan bahkan melampauinya.
Tantangan PSSI: Administrasi, Regulasi, dan Waktu
Proses pemanggilan pemain diaspora tidak selalu mulus. Ada beberapa kendala:
- Verifikasi dokumen kewarganegaraan
- Izin klub terutama untuk laga non-FIFA matchday
- Konfirmasi pemain dan keluarga
- Kompleksitas administrasi luar negeri
Selain itu, jadwal SEA Games yang tidak tergolong kalender resmi FIFA membuat klub memiliki hak penuh menolak rilis pemain. Maka dari itu, PSSI harus bekerja ekstra keras dan menjalin negosiasi dalam suasana profesional.
Analisis: Potensi Skuad Final SEA Games 2025
Jika tiga pemain diaspora bergabung, susunan ideal Timnas U-22 bisa terlihat lebih seimbang:
- Bek tengah solid: Tim Geypens bersama pemain lokal berpengalaman
- Gelandang kreatif: Ivar Jenner & Marselino
- Sayap gesit & striker mobile: Adrian Wibowo, Ziljstra, dan pemain lokal
Dengan komposisi seperti itu, Indonesia bisa menjadi salah satu favorit grup, bahkan kandidat medali.
Kesimpulan: Semua Mata Mengarah ke PSSI
Kini keputusan ada di tangan PSSI. Indra Sjafri telah memberikan sinyal kuat bahwa kehadiran diaspora sangat dibutuhkan. Proses pemanggilan harus segera dirampungkan sebelum batas waktu pendaftaran skuad final.
Bila PSSI berhasil membawa Marselino, Adrian, dan Tim Geypens ke Thailand, kekuatan Timnas U-22 akan meningkat signifikan. Namun bila gagal, Indonesia harus memaksimalkan potensi pemain lokal yang ada.