Striker Manchester City sedang melaju kencang di musim 2025/26—dan angkanya mulai mengusik bayang-bayang musim terbaik Lionel Messi.
Saat Lionel Messi mencetak 82 gol di musim 2011/12, dunia sepak bola menyebutnya sebagai “musim alien”—sulit dibayangkan, apalagi diulang. Namun hari ini, di bawah asuhan pelatih yang sama (Pep Guardiola), Erling Haaland sedang menulis narasi baru: musim eksponensial.
Data terkini per November 2025 menunjukkan: Haaland sudah mencetak 28 gol hanya dalam 18 penampilan—unggul 4 gol dari Messi di titik yang sama 14 tahun lalu. Rata-rata golnya? 1,55 per laga, jauh di atas 1,19 milik La Pulga.
Lalu, pertanyaannya bukan lagi “bisakah ia samai Messi?”—tapi: apakah ia bisa tembus 100 gol dalam satu musim?
Rekor Messi 2011/12: Angka yang Hampir Mustahil Dilampaui
Musim 2011/12 bukan sekadar produktif—ia mendefinisikan ulang batas manusiawi dalam mencetak gol. Dalam 69 laga (klub + timnas), Messi mencetak:
🔹 82 gol total → 73 untuk Barcelona, 9 untuk Argentina
🔹 34 assist → membuktikan ia bukan mesin gol, tapi pemain lengkap
🔹 1,19 gol per laga — rata-rata yang tetap jadi tolok ukur hingga kini.
Yang sering dilupakan: musim itu adalah **musim terakhir Pep Guardiola di Barcelona**—dan ironisnya, Barcelona tidak juara La Liga, kalah dari Real Madrid asuhan Mourinho. Satu-satunya trofi: Copa del Rey.
“Rekor gol Messi bukan soal totalitas, tapi konsistensi di tiga level sekaligus: klub elite, tim nasional, dan turnamen berbeda—semuanya sambil jadi kreator utama serangan.” — Analis ESPN, 2025.
Haaland 2025/26: Start Paling Mengerikan dalam Sejarah Modern
Di musim 2025/26, Haaland bukan hanya unggul di jumlah, tapi juga di kecepatan akumulasi. Berikut rinciannya (per pekan ke-12):
✅ 28 gol dalam 18 laga (19 klub + 9 timnas)
✅ 1,55 gol per laga — tertinggi sejak era sepak bola modern
✅ 14 gol Premier League, 5 gol Liga Champions, 5 gol Kualifikasi Piala Dunia, 4 gol persahabatan
Jika diproyeksikan linear ke 69 laga (seperti Messi), Haaland bisa mencapai: 1,55 × 69 = 106,95 → 106–107 gol
Ya—untuk pertama kalinya dalam sejarah, angka 100+ gol dalam satu musim bukan lagi khayalan statistik. Tapi…
Dua Tembok Besar yang Menghadang: Cedera & Guardiola
Skenario 107 gol mengasumsikan dua hal mustahil:
1. Nol Cedera & Main Penuh 69 Laga
Haaland bermain sebagai striker tengah murni—role dengan risiko cedera tertinggi. Sejak 2022, ia rata-rata absen 8–12 laga/musim karena masalah otot (hamstring, adductor). Di usia 25, tubuhnya mulai menunjukkan keausan akibat intensitas tinggi.
2. Guardiola Tidak Merotasinya
Ironi terbesar: pelatih yang membuat Messi meledak justru yang paling sering istirahatkan Haaland di Piala FA & Carabao Cup.
Sejak 2023, Haaland hanya main 60% laga domestik non-Liga. Guardiola lebih percaya pada Foden atau Grealish sebagai starter di kompetisi sekunder.
Jadi, Bisakah Haaland Tembus 100 Gol?
Jawabannya: mungkin—tapi hanya jika tiga hal ini terjadi bersamaan:
- ✅ Norwegia lolos ke Piala Dunia 2026 (tambahan 6–8 laga kompetitif)
- ✅ Man City mencapai final Liga Champions & juara Premier League (tambahan 7–8 laga)
- ✅ Guardiola mengubah kebijakan rotasi—dan Haaland tetap fit hingga Mei 2026
Jika semua terwujud? Ya. Haaland bisa jadi manusia pertama dengan 100+ gol dalam satu kalender musim—bukan sekadar rekor, tapi evolusi baru dari striker modern.
Rekor Messi adalah puncak kemanusiaan.
Rekor Haaland—jika terjadi—akan jadi awal dari era baru: era mesin biologis yang didesain untuk satu tujuan: gol.
Data & analisis: Opta, Transfermarkt, UEFA & FIFA Match Reports — 11 November 2025.