Haaland Cetak Dua Gol Lagi, Tapi Guardiola Malah Khawatir: “Jangan Sampai Kami Hanya Andalkan Dia!”

Erling Haaland lagi-lagi jadi pahlawan.

Dua gol ke gawang Everton.

Kemenangan 2-0.

Manchester City sementara kembali ke puncak klasemen Premier League.

erling haaland

Tapi… Pep Guardiola malah geleng-geleng kepala.


Bukan karena hasilnya—tapi karena cara timnya mencetak gol.


“Kami terlalu bergantung pada Haaland. Ini tidak bisa terus berlangsung,” ujar sang pelatih usai laga. 


Ya, kamu baca itu benar. Di tengah euforia gol demi gol dari sang striker Norwegia, Guardiola justru mengingatkan bahaya ketergantungan berlebihan pada satu pemain—sehebat apa pun dia.


Haaland Memang Luar Biasa… Tapi Ini Bukan Tim Satu Orang!

Mari lihat angkanya:


Haaland sudah mencetak 11 gol di Premier League musim ini.

Total gol Manchester City di liga? 17.

Artinya… 65% gol City datang dari kaki Haaland sendiri!

Kalau dihitung di semua kompetisi, dia sudah 23 gol dalam 13 laga untuk klub dan negara. Gila? Iya. Tapi menurut Guardiola, ini justru tanda bahaya.


“Winger, gelandang serang—mereka harus naik level dan mulai cetak gol juga,” tegasnya. 


Ia bahkan menyebut nama-nama seperti Savinho, Jeremy Doku, dan Tijjani Reijnders—pemain yang dapat peluang bagus melawan Everton, tapi gagal mengonversinya jadi gol.


“Mereka harus menuntut lebih pada diri sendiri. Di level ini, peluang seperti itu harus jadi gol. Kalau tidak, kami tak akan bisa mencapai target kami.” 


Kenapa Ini Jadi Masalah Besar?

Ingat musim lalu?

City gagal pertahankan gelar.

Mereka finis di posisi ketiga, tertinggal jauh dari Liverpool dan Arsenal.

Dan salah satu alasannya? Kurangnya kontribusi gol dari lini tengah dan sayap saat Haaland sedikit melempem atau cedera.


Guardiola tahu betul: tim juara sejati itu punya banyak sumber gol.

Lihat saja tim City era 2017–2019—De Bruyne, Sterling, Mahrez, Foden, bahkan bek seperti Laporte sesekali ikut nyetak gol!


Sekarang? Kalau Haaland dihentikan, City bisa kehabisan amunisi.


Tapi Jujur… Haaland Emang “Mesin Gol” yang Nyata!

Meski khawatir, Guardiola tetap memuji Haaland habis-habisan.


“Erling hidup untuk ini. Dia lahir untuk mencetak gol. Dan kualitas umpan kami kepadanya juga semakin baik.” 


Faktanya, sejak kalah di dua dari tiga laga awal musim ini, City tak terkalahkan dalam 8 laga terakhir di semua kompetisi—dan Haaland jadi motor utamanya.


Tapi Pep bukan pelatih biasa. Ia nggak puas hanya menang. Ia ingin menang dengan cara yang berkelanjutan, kolektif, dan indah. Dan itu butuh lebih dari sekadar Haaland.


Apa Artinya Buat Perburuan Gelar Musim Ini?

Jika City ingin kembali jadi juara, mereka butuh:


Savinho yang lebih tajam di depan,

Doku yang nggak cuma dribel tapi juga eksekusi,

Foden, Grealish, atau Silva yang kembali jadi ancaman nyata,

Dan gelandang seperti Kovacic atau Reijnders yang berani masuk kotak penalti.

Karena di Premier League, satu pemain bintang saja nggak cukup.

Arsenal punya 10 pencetak gol berbeda.

Liverpool punya Núñez, Salah, Gakpo, bahkan bek kiri Robertson ikut nyumbang assist dan gol.


City? Masih terlalu “Haaland-sentris”.


Haaland Bisa Bawa City Menang—Tapi Hanya Tim yang Bisa Bawa Mereka Juara

Guardiola tahu betul: Erling Haaland adalah senjata pamungkas.

Tapi senjata itu akan sia-sia jika semua orang di sekitarnya cuma nonton dan lempar bola kepadanya.


Musim ini masih panjang.

Dan ujian sesungguhnya bukan saat Haaland cetak brace—tapi saat dia dibekap ketat, cedera, atau sedang off-form.


Di situlah kita akan tahu:

Apakah Manchester City benar-benar tim juara…

Atau cuma tim yang punya striker terbaik di dunia?


Menurut kamu, siapa pemain City selain Haaland yang harus lebih banyak cetak gol?

Savinho? Foden? Atau malah Kevin De Bruyne yang harus kembali jadi mesin assist?

Yuk, diskusi di kolom komentar! Jangan lupa follow blog ini buat update analisis Premier League tiap pekan! ⚽🔥

Baca juga : Araujo Jadi Pahlawan Menit Akhir

Lebih baru Lebih lama