Tekanan besar kembali menyelimuti Manchester United. Klub sebesar Setan Merah selalu dituntut untuk langsung tampil dominan, meraih kemenangan, dan bersaing di jalur juara setiap musim. Namun realitas sepak bola modern sering kali tidak sesederhana itu.
Legenda Manchester United, Rio Ferdinand, baru-baru ini menyuarakan pandangan yang cukup menyejukkan di tengah derasnya kritik terhadap Ruben Amorim. Ia meminta para pendukung MU untuk menahan diri, bersabar, dan percaya pada proses yang sedang dibangun oleh manajer asal Portugal tersebut.
Ferdinand bahkan menarik perbandingan langsung dengan Arsenal dan Mikel Arteta, sebuah contoh yang relevan dan sangat kontekstual dalam lanskap Premier League beberapa tahun terakhir.
Ruben Amorim dan Beban Berat Kursi Panas Old Trafford
Ruben Amorim resmi menangani Manchester United setelah pemecatan Erik ten Hag, sebuah keputusan yang menandai babak baru dalam proyek jangka panjang klub. Amorim datang dengan reputasi besar setelah kesuksesannya bersama Sporting Lisbon.
Namun, kesuksesan di Portugal tidak serta-merta bisa direplikasi secara instan di Inggris. Premier League memiliki tekanan, intensitas, dan kompleksitas yang jauh lebih besar.
Dalam satu tahun pertamanya, Amorim menghadapi berbagai tantangan: transisi taktik, warisan skuad yang tidak sepenuhnya sesuai dengan filosofi bermainnya, badai cedera, hingga ekspektasi tinggi dari publik dan media.
Hasilnya? Manchester United memang belum sepenuhnya stabil, tetapi tanda-tanda perubahan mulai terlihat.
Direktur AS Roma Terbang ke Inggris, Transfer Joshua Zirkzee dari MU Tinggal Selangkah Lagi?
MU Ketiban Durian Runtuh Bernama Luke Shaw: Pilar Tenang yang Mengubah Wajah Pertahanan Setan Merah
Tanda-Tanda Perubahan di Manchester United
Di bawah Amorim, Manchester United mulai menunjukkan identitas permainan yang lebih jelas. Intensitas pressing meningkat, permainan vertikal lebih agresif, dan keberanian dalam menyerang kembali terlihat.
MU kini lebih berani mengambil risiko dalam penguasaan bola, meski konsekuensinya adalah lini belakang terkadang terlihat rapuh. Inilah harga yang harus dibayar dalam fase transisi.
Hasil imbang 4-4 melawan Bournemouth menjadi contoh paling nyata. Dari sisi hiburan dan produktivitas gol, laga itu menunjukkan potensi besar. Namun dari sisi manajemen pertandingan, masih banyak yang perlu diperbaiki.
Bagi Rio Ferdinand, ini adalah bagian alami dari proses membangun ulang tim.
Pelajaran Penting dari Arsenal dan Mikel Arteta
Dalam pernyataannya, Rio Ferdinand secara eksplisit menyebut Arsenal sebagai contoh ideal.
Mikel Arteta ditunjuk sebagai manajer Arsenal pada 2019. Tahun-tahun awalnya dipenuhi kegagalan, inkonsistensi, dan kritik keras dari suporter.
Arsenal sempat finis di luar empat besar, gagal di kompetisi Eropa, dan dianggap kehilangan identitas. Namun manajemen The Gunners memilih bersabar.
Mereka memberikan Arteta waktu, kepercayaan, dan dukungan penuh di bursa transfer.
Hasilnya kini terlihat. Arsenal menjadi salah satu tim paling stabil di Inggris, rutin bersaing di papan atas, dan menjadi penantang serius gelar Premier League.
Fabrizio Romano Ungkap Pilihan Kobbie Mainoo Jika Tinggalkan MU: Napoli Jadi Tujuan Favorit
Manchester United Semakin Menarik Ditonton, Kini Tinggal Menemukan Konsistensi Kemenangan
Kesabaran Bukan Berarti Tanpa Ambisi
Salah satu kesalahpahaman terbesar dalam sepak bola modern adalah menganggap kesabaran sebagai bentuk penurunan standar.
Padahal, kesabaran justru adalah strategi jangka panjang untuk mencapai standar yang lebih tinggi.
Rio Ferdinand menegaskan bahwa Manchester United tidak boleh terjebak dalam siklus memecat manajer terlalu cepat, seperti yang terjadi dalam satu dekade terakhir.
David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, Erik ten Hag—semuanya datang dan pergi tanpa fondasi yang benar-benar matang.
Amorim berpotensi menjadi sosok yang memutus siklus tersebut.
Keunggulan Ruben Amorim Dibanding Pendahulunya
Amorim memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya layak diberi waktu:
- Filosofi permainan yang jelas dan konsisten
- Keberanian memainkan pemain muda
- Fleksibilitas taktik dalam pertandingan
- Rekam jejak membangun tim dari nol
Di Sporting Lisbon, Amorim tidak hanya membawa trofi, tetapi juga membangun struktur tim yang berkelanjutan.
Inilah yang ingin ia terapkan di Old Trafford.
MU Digosipkan Ingin Boyong Antoine Semenyo, Fabrizio Romano Tegaskan Transfer Masih Jauh
Manchester United Rencanakan Laga Pramusim vs Wrexham di Finlandia Jelang Musim Baru
Peran Fans dalam Proses Pembangunan
Rio Ferdinand juga menyoroti peran suporter. Ia menilai tekanan berlebihan dari tribun dan media sosial justru bisa menghambat proses pembangunan.
Setiap kesalahan kecil langsung diperbesar, setiap hasil negatif langsung memunculkan seruan pemecatan.
Bandingkan dengan Arsenal, di mana fans perlahan belajar mendukung proses meski tidak selalu mendapatkan hasil instan.
Jika Manchester United ingin bangkit secara berkelanjutan, budaya ini harus berubah.
Pantau perkembangan MU & prediksi akurat setiap pekan di sini!
MU Masih dalam Tahap Fondasi
Skuad Manchester United saat ini masih jauh dari kata final. Beberapa posisi krusial belum memiliki kedalaman yang ideal.
Selain itu, banyak pemain yang direkrut sebelum Amorim datang tidak sepenuhnya cocok dengan sistemnya.
Proses penyelarasan ini membutuhkan waktu, minimal dua hingga tiga jendela transfer.
Memecat Amorim terlalu cepat hanya akan mengulang kesalahan lama.
Laga Kontra Aston Villa: Ujian Mental dan Proses
Manchester United akan menghadapi Aston Villa pada pekan ke-17 Premier League 2025/2026. Laga ini menjadi ujian berat bagi Amorim dan timnya.
Villa saat ini berada di peringkat ketiga klasemen dan tampil konsisten.
Namun terlepas dari hasil pertandingan, satu laga tidak boleh menjadi tolok ukur tunggal masa depan Amorim.
Yang lebih penting adalah progres permainan dan respons tim terhadap tekanan.
Jika Bruno Fernandes Dijual, Manchester United Bisa Bangun Ulang Skuad Lewat Tiga Transfer Strategis
Tidak Akan Ditahan, Ruben Amorim Persilakan Kobbie Mainoo Tinggalkan Manchester United
Kesabaran adalah Investasi
Pesan Rio Ferdinand sangat jelas: Manchester United harus belajar dari Arsenal.
Kesabaran, kepercayaan, dan konsistensi adalah kunci membangun tim juara di era modern.
Ruben Amorim belum sempurna, tetapi tanda-tanda ke arah yang benar sudah terlihat.
Jika MU bersabar, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan Setan Merah kembali menjadi kekuatan dominan.
Klaim voucher spesial & ikuti prediksi Premier League terbaru sekarang!