Liverpool bersiap menghadapi salah satu laga paling berat dalam perjalanan mereka di Liga Champions 2025/2026. Bertandang ke markas Inter Milan pada Rabu (10/12/2025) dini hari WIB di Giuseppe Meazza, The Reds datang dengan kondisi yang jauh dari kata ideal. Sementara itu, Inter Milan tengah berada pada fase performa yang stabil, percaya diri, dan tampil begitu dominan di berbagai kompetisi.
Di fase liga Liga Champions musim ini, Inter nyaman duduk di peringkat empat dengan 12 poin dari lima laga, meski baru saja kalah dari Atletico Madrid. Sebaliknya, Liverpool sedang mengalami krisis performa setelah dibantai PSV Eindhoven 1-4 di Anfield dan terpuruk di peringkat 13 klasemen.
Kondisi ini membuat Nerazzurri sangat difavoritkan untuk menang. Untuk memahami mengapa Inter begitu diunggulkan, berikut analisis lengkap dan mendalam mengenai lima alasan mengapa Inter hampir pasti akan membungkam Liverpool di Giuseppe Meazza.
Inter Unggul di Atas Kertas: Statistik dan Data Opta Berpihak pada Nerazzurri
Salah satu indikator paling objektif untuk melihat kekuatan kedua tim adalah data statistik. Berdasarkan analisis Opta, Inter Milan memiliki peluang menang sebesar 44,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan Liverpool yang hanya 30,1%. Sementara itu, peluang hasil imbang berada pada angka 25,1%.
Angka tersebut semakin masuk akal ketika melihat apa yang Inter lakukan di kandang. Giuseppe Meazza bukan hanya stadion megah, tetapi juga benteng kokoh yang sangat jarang ditembus lawan di Liga Champions. Dalam 18 laga kandang terakhir kompetisi Eropa tersebut, Inter sama sekali tidak tersentuh kekalahan — mereka mencatat 15 kemenangan dan 3 hasil imbang.
Untuk Liverpool yang sedang rapuh, statistik ini adalah kabar buruk. Bermain di atmosfer Giuseppe Meazza yang intens, di hadapan puluhan ribu pendukung tuan rumah yang fanatik, hampir selalu menjadi tantangan berat bahkan bagi tim elit Eropa.
Jika melihat capaian Inter dalam dua musim terakhir, tim asuhan Simone Inzaghi ini telah membangun reputasi sebagai salah satu tim paling sulit dikalahkan di Eropa, terutama ketika bermain di kandang. Organisasi permainan yang solid, pressing yang efektif, serta efisiensi dalam memanfaatkan peluang menjadi faktor dominan yang membuat Nerazzurri berada di jalur kemenangan konsisten.
Jadwal Liga Champions UEFA Terbaru – Update Pertandingan Hari Ini & Prediksi Skor
Jadwal & Prediksi Europa League 12 Desember 2025: Dinamo Zagreb vs Real Betis, Porto vs Malmo
Kekuatan Lautaro MartÃnez: Mesin Gol yang Tak Terhentikan di Giuseppe Meazza
Nama Lautaro MartÃnez menjadi salah satu alasan terbesar mengapa Inter begitu diunggulkan. Striker Argentina tersebut tampil luar biasa konsisten di Liga Champions, khususnya ketika bermain di Giuseppe Meazza. Musim ini, Lautaro mencetak gol dalam lima laga kandang berturut-turut di Liga Champions, mengoleksi total delapan gol.
MartÃnez bukan hanya seorang penyerang. Ia memainkan peran penting sebagai motor serangan, pemimpin lini depan, dan pusat kreativitas dalam skema ofensif Inter. Ketajaman serta kemampuannya membaca ruang membuat pertahanan lawan selalu berada dalam tekanan.
Melihat kondisi lini belakang Liverpool yang sedang compang-camping, peluang MartÃnez untuk mencetak gol sangat terbuka lebar. Duet bek tengah The Reds masih belum menemukan konsistensi, ditambah kesalahan individu yang terus berulang dalam beberapa pertandingan terakhir.
Jika Inter mampu menciptakan aliran bola yang lancar dari lini tengah, Lautaro berpotensi kembali menjadi mimpi buruk bagi tim asal Inggris tersebut.
Liverpool Begitu Rapuh: Pertahanan Bocor dan Lini Depan Tumpul
Tidak ada cara yang lebih halus untuk menggambarkan kondisi Liverpool saat ini selain kata “rapuh”. Tim besutan Arne Slot ini sedang berada dalam periode performa terburuk sejak awal musim. Setelah dihajar PSV 1-4 di Anfield, Liverpool kembali gagal menang saat menghadapi Leeds United dalam hasil imbang 3-3 yang mengecewakan.
Catatan enam pertandingan terakhir Liverpool di semua kompetisi menunjukkan hanya satu kemenangan. Tren buruk ini menunjukkan betapa tidak stabilnya performa The Reds.
Masalah tidak hanya pada pertahanan yang mudah ditembus, tetapi juga pada lini depan yang sangat tidak efisien. Dalam dua laga Liga Champions terakhir, Liverpool mencatat total 44 tembakan dan expected goals (xG) sebesar 4,9. Namun dari jumlah itu, mereka hanya mampu mencetak dua gol.
Angka tersebut menunjukkan dua hal: kreativitas masih ada, tetapi penyelesaian akhir sangat buruk. Saat menghadapi tim seperti Inter Milan yang memiliki sistem pertahanan matang, ketidakmampuan mengeksekusi peluang bisa menjadi bencana besar.
🔥 Dapatkan Voucher & Promo Eksklusif Metajuara — Klik di Sini untuk Klaim Sekarang! 🔥
Konflik Internal Liverpool: Drama Mohamed Salah Mengganggu Stabilitas Tim
Jika situasi di lapangan sudah buruk, kondisi ruang ganti Liverpool bahkan lebih kompleks. Konflik antara Mohamed Salah dan klub menjadi salah satu penyebab goyahnya kestabilan tim.
Salah dicoret dari skuad setelah komentarnya yang menuduh klub “melemparnya ke bawah bus” karena tidak dimainkan selama tiga pertandingan berturut-turut. Pelatih Arne Slot menegaskan bahwa keputusan mencoret Salah merupakan kesepakatan antara dirinya dan manajemen klub.
Situasi ini menandakan adanya hubungan retak antara Salah dan klub. Ketika pemain terbaik dan paling berpengaruh berada dalam kondisi mental yang tidak baik, maka moral tim secara keseluruhan akan terganggu.
Drama internal seperti ini tidak bisa dianggap sepele. Banyak klub besar yang performanya hancur hanya karena konflik internal. Apalagi Salah adalah ikon dan sumber kreativitas utama The Reds.
Dengan kondisi yang tidak harmonis, sulit membayangkan Liverpool mampu tampil solid dalam pertandingan penting melawan tim sekelas Inter Milan.
Inter On Fire: Performa Stabil, Dominan, dan Minim Kesalahan
Berbanding terbalik dengan Liverpool, Inter Milan berada dalam tren positif. Setelah kalah dari Atletico Madrid, mereka bangkit dengan meraih tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi. Yang lebih menarik, dalam fase liga Liga Champions musim ini, Inter hanya kebobolan tiga gol.
Pada laga terakhir Serie A, Inter menghancurkan Como dengan skor 4-0. Kemenangan besar tersebut mengirimkan pesan kuat kepada lawan-lawan mereka: Inter sedang sangat percaya diri dan berbahaya.
Salah satu kekuatan Inter adalah kedisiplinan dalam bertahan. Gianluca Mancini dan Alessandro Bastoni tampil sangat kokoh, sementara sektor tengah diisi oleh pemain-pemain yang mampu bekerja keras dan menjaga keseimbangan tim.
Bahkan ketika kehilangan penguasaan bola, Inter memiliki transisi bertahan yang cepat dan efektif. Hal ini membuat mereka sangat sulit ditembus oleh tim yang mengandalkan serangan cepat seperti Liverpool.
Di sisi lain, barisan serangan Inter tidak hanya bergantung pada Lautaro MartÃnez. Marcus Thuram, Hakan ÇalhanoÄŸlu, dan Federico Dimarco juga memberikan kontribusi besar baik dalam kreativitas maupun eksekusi peluang.
Badai Cedera Liverpool: Skuad Pincang Jelang Hadapi Inter
Seakan belum cukup, Liverpool juga dihantam badai cedera yang membuat mereka kehilangan banyak pemain penting. Cody Gakpo, Federico Chiesa, Jeremie Frimpong, dan Wataru Endo semuanya dipastikan absen dalam laga ini.
Absennya para pemain tersebut membuat Liverpool kehilangan kedalaman skuad, tenaga, dan variasi serangan. Memang ada kabar baik bahwa Conor Bradley sudah kembali berlatih, tetapi ia belum tentu tampil sebagai starter, dan tentu saja tidak bisa diharapkan tampil maksimal seketika.
Dengan kondisi tim yang pincang, opsi rotasi menjadi terbatas, dan tekanan fisik yang tinggi ketika menghadapi Inter bisa menjadi faktor penentu hasil akhir.
Malam Berat Menanti Liverpool
Jika melihat semua faktor — statistik, performa, kondisi skuad, konflik internal, dan atmosfer kandang — hampir semua elemen berpihak pada Inter Milan. Nerazzurri memiliki stabilitas, kedalaman, kepercayaan diri, serta dukungan publik Giuseppe Meazza.
Sementara itu, Liverpool datang dengan dalam kondisi sebaliknya: rapuh, tidak stabil, ternodai konflik internal, dan kekurangan banyak pemain kunci. Untuk bisa mendapatkan hasil positif, The Reds membutuhkan bukan hanya performa luar biasa, tetapi juga keberuntungan besar.
Inter jelas punya peluang besar untuk menang. Dan jika The Reds benar-benar pulang dengan kekalahan telak, hal tersebut seharusnya tidak mengejutkan siapa pun.
🎯 Klaim Promo Terbaru Metajuara — Bonus & Voucher Eksklusif Menanti Anda! 🎯