Portugal akan menghadapi Armenia pada Minggu sore dalam laga penting yang dapat memastikan tiket langsung ke Piala Dunia 2026. Namun, untuk pertama kalinya dalam pertandingan penentuan besar dalam dua dekade terakhir, tim Selecão das Quinas harus tampil tanpa sosok yang selalu menjadi pusat perhatian: Cristiano Ronaldo.
Ronaldo harus absen setelah menerima kartu merah dalam kekalahan mengejutkan dari Republik Irlandia. Dengan ketidakhadiran sang kapten, muncul satu pertanyaan besar yang menghantui publik sepak bola Portugal: tanpa Ronaldo, siapa yang akan mencetak gol?
Situs Beting Bola Terpercaya : HOLYWIN69 ASIA
Tidak berlebihan jika kekhawatiran ini muncul. Selama hampir 20 tahun, Portugal selalu mengandalkan CR7 sebagai mesin gol utama. Dari kualifikasi hingga turnamen besar, dari laga uji coba hingga final kompetitif, Ronaldo selalu menjadi sumber gol sekaligus pemimpin. Kini, untuk pertama kalinya dalam momen kritis, Portugal harus menemukan formula baru.
Warisan Ronaldo: Angka yang Mustahil Ditandingi
Cristiano Ronaldo bukan hanya pencetak gol terbaik Portugal — ia adalah fenomena yang memecahkan rekor di setiap lini. Dengan 226 penampilan, ia memegang rekor pemain dengan caps terbanyak dalam sejarah sepak bola internasional. Tidak ada pemain lain yang mendekati angka tersebut, bahkan Joao Moutinho, yang berada di posisi kedua, tertinggal lebih dari 80 pertandingan.
Statistik golnya lebih luar biasa lagi. Ronaldo telah mencetak 143 gol untuk Portugal, unggul hampir 100 gol atas Pauleta yang berada di posisi kedua dengan 47 gol. Bahkan legenda seperti Eusebio — yang akan dihormati di Estadio do Dragao — hanya mencatat 41 gol.
Dengan jumlah gol sebesar itu, Portugal tidak hanya kehilangan seorang penyerang. Mereka kehilangan mesin gol, pemimpin lini depan, dan pemain yang selalu muncul dalam momen penting.
Bruno Fernandes: Kandidat Terdekat untuk Mengisi Kekosongan
Dengan absennya Ronaldo, beban terbesar berada pada Bruno Fernandes. Gelandang Manchester United itu kembali setelah menjalani skorsing dan kini memegang status sebagai pemain paling produktif dalam skuad yang dipanggil Roberto Martínez.
Bruno telah mencetak 25 gol untuk Portugal. Satu gol lagi akan membuatnya menyamai catatan Rui Costa, legenda Benfica dan salah satu maestro lini tengah terbaik yang pernah dimiliki Portugal. Jika ia mencetak gol melawan Armenia, Bruno akan masuk dalam percakapan pemain paling berpengaruh di era pasca-Ronaldo.
Namun, meskipun Bruno adalah pencetak gol terbanyak kedua dalam skuad saat ini, ia tetap jauh dari jajaran top scorer sepanjang masa Portugal. Untuk mencapai lima besar saja, ia harus melewati nama-nama besar seperti Nuno Gomes (29) dan Luís Figo (32).
Portugal membutuhkan lebih dari sekadar gelandang kreatif yang mencetak gol. Mereka membutuhkan pemain yang sanggup mengemban peran sebagai ujung tombak—peran yang selama ini identik dengan Ronaldo.
Bernardo Silva: Banyak Caps, Sedikit Gol
Bernardo Silva adalah salah satu pemain terbaik Portugal dalam hal teknik, visi bermain, dan kecerdasan taktik. Namun, ketika berbicara soal mencetak gol, statistiknya jauh dari impresif. Dengan 14 gol dalam 106 penampilan, Bernardo memiliki tingkat gol yang tergolong rendah untuk pemain sekelas dirinya.
Rata-rata golnya adalah 0.13 gol per pertandingan, angka yang lebih rendah dibanding beberapa pemain yang jauh kurang terkenal sebagai penyerang. Bahkan Joao Cancelo, seorang bek sayap, memiliki rasio gol yang lebih baik dengan 12 gol dalam 63 laga.
Ini menunjukkan bahwa Bernardo, meski menjadi bagian penting dari struktur permainan, bukanlah solusi utama untuk kekosongan gol yang ditinggalkan Ronaldo.
Mencari Penyerang Murni: Gonçalo Ramos dan João Félix
Jika Portugal ingin menggantikan Ronaldo secara posisi, maka pilihan paling logis ada pada dua nama: Gonçalo Ramos dan João Félix.
Gonçalo Ramos: Reputasi sebagai Penjebol Gawang
Ramos memiliki rasio gol yang menjanjikan: 0.43 gol per pertandingan. Setiap kali diberi kesempatan bermain, ia menunjukkan ketajaman seperti yang terlihat saat mencetak hattrick melawan Swiss di Piala Dunia 2022 — sebuah performa yang membuatnya sempat dianggap sebagai pewaris tahta Ronaldo.
Dengan sembilan gol saat ini, mencetak satu gol melawan Armenia akan membawanya ke angka dua digit dan memperkuat statusnya sebagai nomor 9 masa depan Portugal.
João Félix: Talenta Besar, Konsistensi Masih Dipertanyakan
João Félix memiliki 11 gol untuk tim nasional, angka yang tergolong baik. Namun masalah utamanya adalah konsistensi. Félix sering menunjukkan kemampuan individu luar biasa, tetapi kontribusinya sebagai pencetak gol tidak sebanding dengan potensi yang ia miliki.
Jika Félix bisa menemukan kestabilan dan memikul beban penyerangan, ia dapat menjadi bagian penting dalam era transisi Portugal ini.
Rafael Leão dan Masalah Produktivitas Gol
Rafael Leão adalah salah satu pemain paling eksplosif di Eropa. Kecepatan, kekuatan, dan kemampuan dribelnya membuatnya menjadi ancaman bagi bek mana pun. Namun, ketika berbicara soal efektivitas mencetak gol di tim nasional, catatannya masih mengecewakan.
Dengan hanya 5 gol dari 42 penampilan, Leão masih kesulitan menerjemahkan kualitas klubnya ke tim nasional. Roberto Martínez tentu berharap bahwa absennya Ronaldo dapat memaksa Leão tampil lebih agresif dan bertanggung jawab dalam urusan gol.
Pemain Lain yang Bisa Memberi Kejutan
Selain kandidat utama, ada beberapa nama dengan pengalaman dan kualitas yang berpotensi memberikan kontribusi:
- Diogo Dalot: bek sayap yang telah mencetak tiga gol dari 31 laga.
- William Carvalho: meski absen kali ini, ia memiliki lima gol.
- Ricardo Horta: salah satu penyerang paling efisien, dengan empat gol.
- Gonçalo Guedes: sudah mencetak tujuh gol meski tidak dipanggil kali ini.
Nama-nama tersebut menunjukkan bahwa Portugal memiliki opsi, tetapi tidak ada yang mendekati produktivitas Ronaldo. Tantangan terbesar Martínez adalah menciptakan sistem yang dapat menghasilkan gol tanpa bergantung pada satu pemain.
Laga Melawan Armenia: Ujian Pertama Tanpa CR7
Pertandingan melawan Armenia bukan hanya soal memastikan tiket ke Piala Dunia 2026. Ini adalah momentum penting untuk menguji apakah Portugal bisa bermain efektif tanpa Ronaldo. Armenia bukan lawan yang mudah diabaikan; mereka sering tampil disiplin dan mengandalkan serangan balik berbahaya.
Portugal harus menemukan harmoni baru. Sistem ofensif mereka harus lebih dinamis, lebih kolektif, dan lebih fleksibel. Tanpa Ronaldo sebagai pusat gravitasi, mungkin justru akan membuka ruang bagi pemain lain untuk berkembang.
Kesimpulan: Siapa yang Akan Mencetak Gol?
Jawabannya tidak sesederhana menyebut satu nama. Portugal harus bergerak menuju pola baru, di mana gol bisa datang dari banyak pemain, bukan hanya satu superstar. Absennya Cristiano Ronaldo harus menjadi momen refleksi dan juga peluang. Ini kesempatan bagi Bruno Fernandes, Gonçalo Ramos, João Félix, Bernardo Silva, dan Rafael Leão untuk menunjukkan kapasitas sebenarnya.
Ronaldo telah memberi Portugal dua dekade kejayaan, rekor, dan momen-momen ajaib. Tetapi masa depan tidak bisa selamanya bergantung pada satu pemain — bahkan sekelas Cristiano Ronaldo. Pertandingan melawan Armenia akan menjadi titik awal untuk melihat apakah Portugal siap memulai era baru pencetak gol.
Kini tinggal satu pertanyaan yang harus dijawab di lapangan: siapa yang akan mengambil alih peran Ronaldo?