Cari Prediksi Bola Paling Akurat? Dapatkan Update Harian dari Holywin69 Agen Sbobet No.1 — Klik di Sini untuk Melihat Prediksi
Krisis Liverpool Makin Dalam Setelah Dipermalukan Forest di Anfield
Liverpool kembali terjungkal dalam situasi yang semakin mengkhawatirkan. Kekalahan telak 0–3 dari Nottingham Forest di Anfield bukan sekadar hasil buruk, melainkan sinyal keras bahwa The Reds berada dalam kondisi genting di bawah komando Arne Slot. Performa menurun, pemain inti tampil jauh di bawah standar, dan struktur permainan terlihat rapuh di setiap lini.
Kekalahan itu menambah daftar hasil negatif Liverpool yang kini hanya mencatat tiga kemenangan dari 11 laga terakhir di semua kompetisi. Dengan duduk di peringkat ke-11 Premier League dan selisih gol negatif, keadaan Liverpool kini sangat jauh dari level juara bertahan. Konsistensi yang dulu menjadi identitas mereka seolah menghilang begitu saja.
Salah satu sorotan terbesar dalam pertandingan kontra Forest adalah tiga pemain pilar Liverpool yang dinilai tampil sangat buruk: Ibrahima Konate, Alexis Mac Allister, dan Alexander Isak. Ketiganya menerima kritik keras, bahkan dua di antaranya diganjar rating rendah 4/10. Banyak analis menilai Slot tidak boleh lagi memainkan mereka sebagai starter jika Liverpool ingin menghindari kehancuran lebih lanjut.
Forest Permalukan Liverpool Lewat Tiga Gol Bersih
Forest tampil memberikan kejutan besar di Anfield. Mereka mencetak satu gol lebih dulu di babak pertama melalui Murillo, kemudian menambahkan dua gol lagi lewat Savona dan Morgan Gibbs-White setelah jeda. Liverpool tampak tidak siap, kehilangan arah, tidak mampu menjaga ritme, dan gagal mengendalikan permainan.
Walau menguasai bola hingga 76 persen, Liverpool tidak dapat menciptakan ancaman berarti. Dari 21 tembakan yang mereka lepaskan, hanya empat yang tepat sasaran. Sebaliknya, Nottingham Forest bermain dengan efisiensi luar biasa: tujuh tembakan tepat sasaran dari 15 percobaan—dan tiga di antaranya menjadi gol.
Analisis statistik memperlihatkan bahwa Liverpool kalah dalam duel, kalah dalam transisi, dan kalah dalam koordinasi antar lini. Mereka tidak mampu mengantisipasi serangan balik Forest yang cepat dan rapi. Tim tamu bermain dengan determinasi tinggi, sedangkan tuan rumah terlihat gugup dan kacau.
Alexander Isak: Harga Selangit, Performa Melempem
Alexander Isak kembali menjadi sorotan negatif. Didatangkan dengan nilai mencapai Rp 2,9 triliun, kehadirannya di lini depan seharusnya membawa ketajaman baru bagi Liverpool. Namun yang terjadi justru sebaliknya: Isak tampak hilang arah dan tidak mampu memberi ancaman berarti pada pertahanan Forest.
Dalam laga ini, Isak hanya menyentuh bola sebanyak 15 kali sepanjang pertandingan. Ia bahkan hanya melepaskan satu tembakan yang tidak membahayakan. Pergerakannya tidak efektif, koordinasinya dengan lini tengah buruk, dan ia terlihat sangat kesulitan menghadapi pressing lawan.
Masalah Isak bukan muncul di satu pertandingan ini saja. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya, kontribusinya juga minim. Banyak pendukung Liverpool mulai mempertanyakan apakah Isak memang cocok dengan gaya bermain Arne Slot atau hanya menjadi korban sistem yang tidak efisien.
Alexis Mac Allister: Statistik Buruk dan Rating 4/10
Di lini tengah, Alexis Mac Allister tampil jauh di bawah harapan. Ia berada dalam struktur yang terus berubah di bawah Slot, tetapi tidak mampu memberikan kestabilan atau kreativitas yang biasanya menjadi kekuatannya.
Jurnalis Will Rooney dari Liverpool World memberikan rating 4/10 untuk Mac Allister. Ia menilai gelandang Argentina tersebut membuat keputusan buruk, terutama dalam tekel yang gagal terhadap Neco Williams—situasi yang kemudian berujung gol Savona.
Rooney menilai Mac Allister tampak kehilangan ritme, tidak mampu memimpin transisi, dan kesulitan menyesuaikan diri dengan intensitas pressing Forest. Ia beberapa kali terlihat lambat mengambil keputusan, memberikan ruang kepada pemain lawan untuk menyerang lebih cepat.
Mengingat Liverpool kesulitan menjaga stabilitas lini tengah sepanjang musim, performa buruk Mac Allister hanya memperpanjang daftar masalah yang harus diselesaikan Arne Slot.
Ibrahima Konate: Penampilan Terburuk, Disebut “Mimpi Buruk”
Ibrahima Konate menjadi pemain yang paling banyak dikritik dalam laga ini. Penampilannya disebut sebagai “mimpi buruk” oleh James Pearce dari The Athletic. Konate membuat beberapa kesalahan mendasar, gagal menjaga area pertahanan, dan dinilai sebagai titik lemah yang mudah dieksploitasi.
Musim ini, duet Konate–Virgil van Dijk tidak lagi terlihat kokoh seperti musim-musim sebelumnya. Kepercayaan diri Konate tampak menurun, dan ia sering kalah dalam duel penting. Dalam pertandingan melawan Forest, performanya semakin memperjelas masalah besar Liverpool.
Statistik Konate dalam laga tersebut:
- Hanya memenangkan 4 dari 7 duel
- Melepaskan dua pelanggaran yang berbahaya
- Dilewati satu kali secara langsung
- Kehilangan bola 5 kali
- Hanya menang 2 dari 5 duel darat
Rooney juga memberikan rating 4/10 kepada Konate. Ia menilai sang bek seharusnya bisa mengantisipasi situasi yang menghasilkan gol pertama Forest. Tidak hanya itu, ia juga dianggap terlalu lambat dalam membaca arah serangan dan mengantisipasi umpan silang.
Dengan penampilan buruk yang semakin sering terjadi, banyak pihak menilai Konate tidak layak lagi menjadi starter untuk sementara waktu.
Mau Prediksi Bola Lebih Tepat? Coba Analisis Unggulan dari Holywin69 — Klik Untuk Lihat Prediksi Sekarang
Masa Depan Konate Makin Tidak Jelas
Situasi kontrak Konate juga menambah rumit keadaan. Bek asal Prancis itu memasuki tahun terakhir kontraknya, dan hingga kini belum ada kepastian apakah ia akan memperpanjang masa tinggal di Anfield. Dalam beberapa bulan terakhir, ia dikaitkan dengan rumor transfer menuju Real Madrid.
Penurunan performa Konate semakin memperkuat keraguan apakah ia masih layak menjadi pilar pertahanan Liverpool. Dalam kondisi seperti ini, banyak pendukung menilai bahwa sudah waktunya Liverpool mempertimbangkan opsi bek baru pada bursa transfer Januari.
Marc Guehi kembali dikaitkan dengan Liverpool setelah klub gagal mendatangkannya pada tenggat transfer sebelumnya. Bek Crystal Palace itu dianggap cocok untuk memperkuat lini pertahanan yang kini terlihat rapuh.
Struktur Pertahanan Liverpool Rapuh di Era Arne Slot
Kerapuhan pertahanan bukan hanya kesalahan individual, tetapi masalah struktural dalam pendekatan permainan Arne Slot. Pressing Liverpool tidak sinkron, jarak antar lini terlalu renggang, dan full-back sering naik terlalu tinggi tanpa cover yang jelas.
Kondisi tersebut membuat bek tengah bekerja ekstra keras, dan dalam banyak kasus, Konate serta Van Dijk dipaksa menghadapi situasi dua lawan satu. Tanpa koordinasi yang baik, tidak mengherankan jika mereka sering terlihat kesulitan.
Slot diyakini akan melakukan perubahan besar dalam beberapa minggu ke depan untuk mencegah situasi semakin memburuk. Jika tidak, Liverpool berpotensi terperosok lebih dalam di klasemen.
Krisis Identitas Liverpool: Perlu Evaluasi Total
Liverpool bukan hanya kesulitan mencetak gol, tetapi juga gagal menjaga konsistensi dalam permainan. Identitas yang dulu kuat—pressing agresif, kontrol permainan, kecepatan transisi—kini menghilang. Para pemain terlihat bingung mengeksekusi instruksi, sementara Slot masih mencari formula terbaik.
Dengan jadwal berat menghadapi laga Eropa dan Premier League, Liverpool harus menemukan cara bangkit dengan cepat. Jika tidak, musim ini bisa berubah menjadi salah satu yang terburuk dalam dekade terakhir.
Dapatkan Update Prediksi Bola Terbaru Hanya di Holywin69 — Akses Sekarang