Liverpool kembali mendapatkan angin segar dalam upaya memperkuat lini belakang mereka menjelang bursa transfer musim dingin 2026. Setelah beberapa minggu dipenuhi rumor dan pendekatan lewat agen, situasi terbaru dari Jerman akhirnya memberikan kabar yang sangat positif untuk tim asuhan Arne Slot.
Menurut laporan terbaru dari Bild, bek tengah Borussia Dortmund, Nico Schlotterbeck, resmi menolak perpanjangan kontrak yang ditawarkan klub hingga 2030. Keputusan itu membuat masa depannya di Signal Iduna Park semakin tidak pasti, dan Liverpool kini muncul sebagai kandidat terdepan untuk mengamankan jasanya.
Bagi The Reds, sikap Schlotterbeck yang menolak bertahan bukan sekadar peluang, melainkan sinyal kuat bahwa sang pemain siap mencari lingkungan baru — dan Anfield bisa menjadi tujuan idealnya.
Krisis Konsistensi Pertahanan Liverpool
Sejak Arne Slot mengambil alih kursi pelatih pada 2025, Liverpool berada dalam fase transisi besar. Gaya bermain berubah, struktur pressing berubah, dan variasi formasi berkembang pesat. Namun, satu masalah besar belum benar-benar terselesaikan: stabilitas di lini belakang.
Statistik menunjukkan bahwa Liverpool kebobolan 17 gol dalam 10 pertandingan pertama Premier League musim ini. Angka tersebut lebih banyak dibandingkan Manchester City, Tottenham, Arsenal, hingga Aston Villa. Bahkan dibandingkan performa mereka dua musim lalu di bawah Jurgen Klopp, terjadi penurunan signifikan dalam hal kedisiplinan bertahan.
SIMAK JUGA : Karim Adeyemi Masuk Daftar Belanja Manchester United? Setan Merah Siap Berburu Penyerang Baru di Januari 2026
Tanda-tanda ketidakstabilan itu terlihat jelas dalam:
- komunikasi antarbek yang kurang harmonis,
- posisi yang buruk saat menghadapi counter-attack,
- minimnya kecepatan membaca permainan,
- seringnya rotasi pemain karena cedera,
- transisi bertahan yang lambat dalam skema baru Arne Slot.
Dengan fakta-fakta tersebut, sangat wajar jika Liverpool menjadikan bek tengah sebagai prioritas transfer nomor satu sejak musim panas 2025.
Liverpool Sudah Lama Cari Bek Baru
Nama-nama seperti Marc Guehi, Dayot Upamecano, Gonçalo Inácio, hingga Piero Hincapié sudah berkali-kali dikaitkan dengan The Reds. Namun hingga kini, belum ada yang benar-benar bergabung ke Anfield.
Bahkan transfer Marc Guehi sudah mencapai tahap negosiasi akhir, tetapi gagal terjadi pada deadline day musim panas 2025. Crystal Palace menolak proposal final Liverpool karena tidak menemukan pengganti yang memadai.
Akibatnya, Slot terpaksa mengandalkan kombinasi:
- Ibrahima Konate — performa naik turun,
- Virgil van Dijk — semakin menua, butuh rotasi,
- Jarell Quansah — masih sangat muda,
- Joe Gomez — lebih sering bermain sebagai bek kanan.
Situasi itu membuat posisi bek tengah Liverpool menjadi titik rawan yang harus segera diperkuat, terutama jika mereka ingin bersaing di Premier League dan Liga Champions.
Kabar Besar dari Jerman: Schlotterbeck Menolak Perpanjangan Kontrak
Laporan dari Bild menyebutkan bahwa Nico Schlotterbeck menolak tawaran kontrak baru yang akan membuatnya bertahan hingga 2030. Saat ini, kontraknya masih berlaku sampai 2027, namun Dortmund ingin mengamankan masa depannya lebih cepat.
Penolakannya memicu spekulasi bahwa sang bek tengah sedang mempertimbangkan pindah klub, dan Liverpool disebut sebagai klub yang paling serius memantau situasi ini sejak lama.
Keputusan Schlotterbeck disebut berkaitan dengan ketidakcocokannya terhadap gaya bermain pelatih baru Dortmund, Niko Kovac. Kovac menerapkan pendekatan yang lebih pragmatis dan defensif — sangat berbeda dari gaya high-pressing dan build-up cepat yang disukai Schlotterbeck.
Kenapa Liverpool Sangat Cocok untuk Nico Schlotterbeck?
Ada beberapa alasan rasional kenapa Anfield bisa menjadi destinasi ideal bagi bek Jerman berusia 25 tahun ini:
-
Gaya bermain Arne Slot
Schlotterbeck lebih cocok bermain dalam sistem yang menuntut:- high defensive line,
- build-up cepat,
- progresi bola dari belakang,
- pressing intensitas tinggi.
-
Jaminan bermain reguler
Dengan kondisi Van Dijk yang mulai jarang bermain penuh 90 menit dan Konate yang rentan cedera, Schlotterbeck hampir pasti menjadi starter reguler. -
Potensi jadi bek masa depan Liverpool
Usia 25 tahun adalah usia ideal bagi seorang bek tengah untuk memasuki masa keemasan. -
Premier League sebagai langkah karier berikutnya
Bundesliga dianggap terlalu “aman”, dan banyak pemain Jerman kini mulai tertarik bermain di Premier League.
Ancaman Kehilangan Konate Bisa Paksa Liverpool Bergerak Cepat
Tidak hanya mendapatkan peluang dari situasi internal Dortmund, Liverpool juga tengah berada dalam kondisi yang membuat mereka mau tidak mau harus mempertimbangkan perekrutan bek baru dalam waktu dekat. Salah satu alasannya adalah terkait masa depan Ibrahima Konate.
Konate belum menyepakati kontrak baru bersama Liverpool. Negosiasi sudah dilakukan sejak awal musim, namun hingga kini tidak ada kesepakatan yang mendekati final. Laporan dari L’Équipe bahkan menyebutkan bahwa sang bek mulai mempertimbangkan opsi untuk hengkang jika tidak mendapatkan jaminan yang ia inginkan.
Situasi tersebut memengaruhi mental dan konsistensi Konate di lapangan. Dalam beberapa pertandingan Premier League musim ini, performanya tidak stabil: beberapa kali kehilangan konsentrasi, kurang agresif dalam duel udara, dan tidak sekuat biasanya di situasi transisi cepat.
Jika situasi ini terus berlanjut, Liverpool bisa berada pada posisi yang sangat merugikan. Kehilangan Konate tanpa pengganti yang setara akan membuat struktur pertahanan semakin rapuh. Oleh sebab itu, perekrutan Schlotterbeck bukan hanya peluang — tetapi hampir menjadi kebutuhan darurat bagi The Reds.
Dortmund Mulai Bersiap, Potensi Dijual Ditahun 2026
Sejak dua musim terakhir, Borussia Dortmund berada dalam fase transisi yang cukup berat. Setelah kehilangan Jude Bellingham, Jadon Sancho, Erling Haaland, dan Raphael Guerreiro, skuad mereka terus berubah dari musim ke musim.
Schlotterbeck merupakan salah satu nama paling konsisten sejak direkrut dari Freiburg. Namun masalah kontrak dan ketidakcocokan dengan filosofi Niko Kovac membuat situasinya menjadi rumit.
Pihak Dortmund kabarnya tidak ingin mengulangi kesalahan seperti ketika mereka kehilangan pemain berharga dengan harga rendah karena kontraknya hampir habis. Inilah alasan mereka menawarkan perpanjangan hingga 2030 — sebuah upaya untuk memperkuat posisi tawar mereka.
Namun kini, setelah Schlotterbeck menolak, Dortmund harus mempertimbangkan strategi baru:
- menjualnya pada musim panas 2026 selagi nilai pasar masih tinggi;
- melepasnya di musim dingin 2025/2026 jika ada tawaran besar;
- menunggu sampai akhir musim sambil melihat perkembangan kontrak.
Jika Liverpool datang dengan tawaran yang menarik, terutama di awal 2026, Dortmund diyakini tidak akan menolak.
Kenapa Schlotterbeck Menolak Kontrak Baru?
Menurut sumber internal klub yang dikutip Bild, ada beberapa alasan utama mengapa Schlotterbeck menolak perpanjangan kontrak di Dortmund:
-
Gaya Bermain Kovac Tidak Cocok
Kovac adalah pelatih pragmatis, mengandalkan blok rendah dan transisi cepat. Schlotterbeck justru lebih suka bermain dengan garis pertahanan tinggi dan intensitas pressing. -
Proyek Dortmund Kurang Meyakinkan
Dortmund kehilangan karakter menyerang yang selama ini menjadi ciri khas mereka. Proyek jangka panjangnya belum terlihat solid. -
Ambisi Pribadi
Schlotterbeck ingin bermain di klub yang punya gaya dominan dan peluang meraih gelar lebih besar — Liverpool menawarkan dua hal itu. -
Minat klub besar Eropa
Selain Liverpool, Chelsea dan Juventus juga memantau situasi. Namun Liverpool dianggap destinasi terfavorit.
Liverpool Sangat Membutuhkan Profil Bek Seperti Schlotterbeck
Profil Nico Schlotterbeck sangat sesuai dengan kebutuhan Liverpool versi Arne Slot. Ia adalah bek kiri natural-footed yang memiliki atribut lengkap:
- Distribusi bola sangat baik (salah satu bek paling progresif di Bundesliga)
- Dominan dalam duel udara
- Berani maju membantu build-up
- Tajam membaca ruang dan memotong umpan lawan
- Mobilitas tinggi
Dengan karakter tersebut, ia ideal ditempatkan sebagai:
- bek kiri dalam formasi 4-2-3-1,
- bek kiri half-space dalam formasi 4-3-3,
- atau bek kiri dari sistem inverted yang sering dimainkan Slot.
Selain itu, Schlotterbeck bisa menjadi penerus alami Virgil van Dijk dalam:
- visi distribusi bola,
- ketenangan saat ditekan,
- peran sebagai pemimpin lini belakang.
The Reds sudah lama mencari sosok yang dapat menyandang peran kepemimpinan jangka panjang di pertahanan, dan Schlotterbeck adalah kandidat ideal.
Laporan Harga: Berapa yang Harus Dibayar Liverpool?
Nilai pasar Nico Schlotterbeck saat ini berada di kisaran €50–60 juta. Namun karena situasi kontrak, Dortmund mungkin akan menetapkan:
- €55–65 juta jika dijual pada Januari 2026,
- €45–55 juta jika dijual pada musim panas 2026.
Bagi Liverpool, harga tersebut cukup realistis. The Reds kemungkinan harus bergerak cepat jika tidak ingin klub lain mencuri kesempatan ini.
Untuk Arne Slot, Schlotterbeck bukan sekadar transfer — tetapi bagian dari proyek jangka panjang membangun pertahanan yang lebih cepat, lebih modern, dan lebih progresif.
Dampak Kedatangan Schlotterbeck bagi Struktur Pertahanan Liverpool
Apabila Liverpool berhasil mendatangkan Nico Schlotterbeck, dampaknya akan terasa langsung pada kualitas organisasi pertahanan. Slot sedang membangun model permainan berbasis ball-dominant, di mana bek tengah memiliki peran vital dalam mengalirkan bola dari build-up awal.
Schlotterbeck akan memberikan tiga hal yang sangat dibutuhkan Liverpool:
-
Stabilitas Defensif Jangka Panjang
Dengan usia 25 tahun, ia bisa menjadi fondasi pertahanan Liverpool setidaknya untuk 6–8 tahun ke depan. -
Meningkatkan Kualitas Build-up
Statistik Bundesliga menunjukkan bahwa ia merupakan salah satu bek dengan progresi bola terbaik, baik lewat umpan maupun dribel. -
Kompetisi sehat untuk Konate & Quansah
Persaingan di lini belakang akan semakin seimbang. Bahkan jika Konate pergi, Liverpool tidak kehilangan kualitas.
Apakah Schlotterbeck Cocok Bermain di Premier League?
Ini adalah salah satu pertanyaan terbesar dalam diskusi para analis. Sejumlah bek yang tampil baik di Bundesliga terkadang kesulitan beradaptasi di Premier League yang lebih cepat dan intens.
Namun, dalam kasus Schlotterbeck, beberapa faktor membuatnya punya peluang besar untuk sukses:
- duel udara kuat – Premier League sangat mengandalkan bola mati;
- kontrol emosi baik – jarang terpancing provokasi;
- left-footed CB – kualitas langka dan dibutuhkan pada sistem build-up modern;
- pengalaman besar di Liga Champions – terbiasa menghadapi tim elit;
- mobilitas tinggi – cocok untuk high line ala Arne Slot.
Mayoritas analis menyebut bahwa Schlotterbeck adalah tipe bek yang “Premier League-ready”.
Analisis Finansial: Apakah Liverpool Akan Mampu Membeli?
Satu hal yang tidak bisa lepas dari pembahasan adalah sisi finansial. Liverpool memang bukan klub yang boros dalam membeli pemain. Namun mereka cukup agresif jika pemain tersebut masuk dalam kriteria “strategis”.
Ada beberapa sumber dana yang bisa membuat transfer ini realistis:
- Penjualan pemain seperti:
- Joel Matip (kontrak habis),
- Joe Gomez (target klub London),
- Konate (jika tidak perpanjang kontrak).
-
Pendapatan Liga Champions
Liverpool kembali ke turnamen Eropa dan pendapatan tambahan bisa memperkuat kas belanja. -
Investasi pemilik klub
FSG cenderung berinvestasi jika itu menyangkut pemain yang bisa menjadi aset jangka panjang. -
Break-even policy yang lebih fleksibel
Aturan finansial Premier League tidak seketat UEFA FFP.
Dengan skenario di atas, mendatangkan Schlotterbeck di angka 50–60 juta euro bukan sesuatu yang mengancam stabilitas finansial Liverpool.
Dortmund Mulai Mengantisipasi Kepergian Schlotterbeck
Dari sudut pandang Borussia Dortmund, keputusan Schlotterbeck menolak kontrak baru memaksa mereka mempercepat rencana regenerasi lini belakang.
Beberapa kandidat yang disebut menjadi pengganti Schlotterbeck antara lain:
- Facundo Medina (Lens),
- Strahinja Pavlovic (RB Salzburg),
- Jarrad Branthwaite (Everton),
- Willian Pacho (Eintracht Frankfurt).
Dengan minat besar dari Liverpool, Chelsea, dan Juventus, Dortmund mungkin terpaksa melepas sang bek agar tidak kehilangan potensi nilai jualnya.
Posisi Liverpool dalam Bursa Transfer: Favorit atau Underdog?
Saat laporan Bild muncul, sejumlah pakar Bundesliga memberikan opini bahwa Liverpool adalah favorit untuk mengamankan Schlotterbeck.
Alasannya:
- Arne Slot punya proyek taktis menarik,
- Gaya main Liverpool sangat cocok dengan profil Schlotterbeck,
- Anfield punya daya tarik emosional untuk pemain Jerman,
- Dortmund lebih suka melepas pemain ke luar Bundesliga.
Sementara Chelsea dan Juventus juga disebut berminat, tetapi Liverpool berada di posisi terdepan.
Bagaimana Formasi Liverpool Jika Schlotterbeck Gabung?
Terdapat beberapa kemungkinan formasi jika Schlotterbeck bergabung:
1. Formasi 4-2-3-1 (Arne Slot Biasa Pakai)
- Van Dijk — Schlotterbeck
- Konate (rotasi)–Quansah (rotasi)
2. Formasi 4-3-3 (Modern Klopp-Style)
- Schlotterbeck (LCB)
- Konate (RCB)
3. Formasi 3-2-2-3 (Build-up Hybrid)
- Schlotterbeck sebagai “left-side quarterback defender”
Dalam semua skema tersebut, Schlotterbeck memainkan peran vital dalam menciptakan keseimbangan antara build-up dan transisi bertahan.
Prediksi Dampak Jangka Panjang untuk Liverpool
Jika transfer ini benar-benar terjadi, berikut adalah dampak besar yang mungkin dirasakan Liverpool dalam 2–3 musim ke depan:
- Stabilitas pertahanan meningkat signifikan
- Progresi bola dari belakang meningkat
- Transisi bertahan lebih cepat dan agresif
- Gaya main Slot terealisasi lebih maksimal
- Regenerasi Van Dijk berjalan mulus
- Persaingan antarb e k lebih sehat dan berkualitas
Dengan kerangka tim yang semakin modern, Liverpool bisa kembali menjadi salah satu kekuatan paling progresif di Premier League.
Kesimpulan: Sinyal Terang bagi Liverpool
Penolakan Nico Schlotterbeck terhadap perpanjangan kontrak di Borussia Dortmund bukan sekadar rumor transfer biasa. Ini adalah sinyal nyata bahwa sang pemain siap mencari tantangan baru.
Liverpool, yang sangat membutuhkan bek baru, adalah kandidat paling ideal untuk merekrutnya. Situasi kontrak Konate, kondisi pertahanan yang tidak stabil, dan kebutuhan regenerasi jangka panjang membuat transfer ini menjadi semakin relevan.
Jika semua berjalan mulus, bukan tidak mungkin Schlotterbeck akan menjadi bek utama Liverpool berikutnya, penerus Virgil van Dijk, dan bagian penting dari era baru Arne Slot.
Apakah Liverpool akan bergerak cepat? Semua mata kini tertuju pada Anfield.