Juventus kembali membuat manuver besar di bursa transfer. Target terbaru mereka adalah sosok gelandang muda berbakat milik Elche, Rodrigo Mendoza, yang dijuluki banyak pengamat sebagai ‘Pedri Baru’ berkat gaya bermain kreatif dan kecerdasannya dalam membaca permainan.
Menurut laporan Tuttosport, minat Juventus bukan sekadar rumor. Mereka telah mengirim pemandu bakat berbulan-bulan lamanya dan kini bersiap mengaktifkan klausul pelepasan Mendoza sebesar €20 juta — angka yang mulai dianggap murah untuk pemain dengan prospek sebesar dirinya.
Saat ini, Mendoza juga masuk radar Manchester City dan Real Madrid. Namun Juventus disebut mengambil langkah yang paling konkret untuk membawa sang pemain ke Turin musim panas mendatang.
Profil Rodrigo Mendoza: Gelandang Serba Bisa Berjiwa Playmaker
Pemain berusia 20 tahun itu telah mencatatkan dua gol dari 10 penampilan musim ini. Namun statistik hanyalah permukaan dari kualitas sebenarnya: kontrol permainan, kecerdasan posisi, dan ketenangan dalam tekanan membuatnya menjadi motor permainan Elche meski masih sangat muda.
Sosok Mendoza sering dipuji karena gaya bermainnya yang mirip Pedri: gaya mengatur ritme, kemampuan memecah garis pertahanan lawan, serta visi yang matang.
Tidak heran jika beberapa pemandu bakat menyebutnya sebagai “the next generational Spanish midfielder”.
Minat Juventus: Kebutuhan Mendesak di Lini Tengah
Juventus memang kekurangan gelandang kreatif yang dapat dimainkan sebagai pengatur tempo. Profil Mendoza sesuai dengan proyek jangka panjang klub, di mana mereka ingin mengombinasikan pemain muda dan berpengalaman untuk membangun kembali identitas permainan ofensif.
Maurizio Scanavino dan tim teknis Juventus ingin menjadikan Mendoza sebagai fondasi lini tengah masa depan, bersamaan dengan target lain seperti Ayyoub Bouaddi dari Lille.
Pemain tipe ‘deep-lying playmaker’ sangat dibutuhkan Juve, terutama sejak Paul Pogba absen dan Manuel Locatelli tidak selalu konsisten.
HOLYWIN69
Pemantauan Juventus Dimulai dari Piala Dunia U-20
Ketertarikan Juventus pada Mendoza bukan tanpa dasar. Ketika ia tampil di Piala Dunia U-20, pemandu bakat Juventus menandai dirinya sebagai salah satu gelandang paling menjanjikan pada turnamen tersebut.
Sejak itu, setiap pertandingan Mendoza di La Liga dan bersama timnas Spanyol U21 selalu diikuti oleh utusan Juve. Konsistensi ini menunjukkan keseriusan klub.
Dalam pertandingan timnas U21 terakhir bulan November, perwakilan Juventus juga hadir langsung di stadion — bahkan lebih dari sekali.
Kontrak Baru Elche: Persiapan Menghadapi Predator Eropa
Pada musim panas lalu, Elche telah menolak tawaran dari klub Arab Saudi serta klub Italia lainnya, seperti Como. Menyadari potensi Mendoza, Elche kemudian memperpanjang kontraknya hingga 2028.
Kontrak baru itu disertai klausul rilis sebesar €20 juta. Angka yang terlihat besar untuk klub seperti Elche — tetapi kecil untuk raksasa Eropa yang melihat potensi superstar di dirinya.
Klausul ini membuka peluang besar bagi Juventus untuk bergerak cepat sebelum harga sang pemain melonjak seperti kasus Pedri atau Gavi.
Persaingan Berat: Manchester City & Real Madrid Juga Mengincar
Juventus bukan satu-satunya klub yang bergerak. Dua raksasa Eropa, Manchester City dan Real Madrid, juga telah memantau Rodrigo Mendoza sejak musim lalu.
Bagi Manchester City, profil Mendoza sangat cocok dengan DNA tim yang membutuhkan gelandang serba bisa dan cerdas membaca ruang. Pep Guardiola diyakini menyukai tipe gelandang “pembawa ritme” seperti ini.
Sementara Real Madrid melihat Mendoza sebagai proyek jangka panjang untuk meneruskan generasi emas lini tengah mereka setelah Toni Kroos dan Luka Modrić. Klub sudah memiliki Bellingham, Valverde, Tchouaméni, dan Camavinga — tapi mereka tidak ingin melewatkan bakat Spanyol yang bisa menjadi ikon masa depan.
Namun, Juventus justru menjadi klub yang paling intens mendekati pihak Elche. Mereka percaya waktu terbaik untuk mengamankan transfer adalah musim panas 2026, sebelum harga Mendoza meroket dan persaingan semakin sulit.
Mendoza dan Julukan ‘Pedri Baru’: Berlebihan atau Tepat?
Di Spanyol, Rodrigo Mendoza sering disebut sebagai “Pedri Baru” — sebuah julukan besar yang tidak diberikan sembarangan. Namun, apakah perbandingan itu tepat?
Para analis menilai tiga aspek Mendoza mirip dengan Pedri:
- Kontrol tempo — menjaga ritme dan mengatur sirkulasi bola.
- Line-breaking pass — kemampuan memecah blok lawan dalam satu umpan.
- Inteligensi taktikal — keputusan cepat dan selalu berada di ruang optimal.
Di sisi lain, Mendoza dianggap memiliki keunggulan tambahan: ia lebih agresif maju ke depan dan lebih sering melakukan infiltrasi ke kotak penalti.
Legenda Spanyol bahkan memandang Mendoza sebagai gelandang modern lengkap yang siap berkembang pesat di klub besar dengan sistem yang tepat.
Elche Tidak Ingin Menjual, Tapi Tidak Bisa Menghindari Klausul
Bagi Elche, Mendoza adalah aset terbesar mereka saat ini. Klub menyadari potensi besar sang gelandang dan berharap bisa mempertahankannya setidaknya dua musim lagi.
Nahas bagi mereka, klausul rilis sebesar €20 juta berarti Elche tidak punya kuasa jika klub besar memutuskan membayarnya. Selama klub peminat memenuhi nominal tersebut, Elche tidak bisa menolak proses negosiasi pribadi antara pemain dan klub baru.
Situasi inilah yang membuat Juventus bergerak cepat. Mereka ingin menjadi klub pertama yang menawarkan proyek jangka panjang dan jaminan menit bermain untuk Mendoza.
Arti Strategis Bagi Juventus: Regenerasi Lini Tengah Dimulai
Juventus memulai proyek regenerasi besar di lini tengah sejak musim lalu. Mereka ingin menemukan “pemain kreatif masa depan” yang akan menjadi fondasi permainan klub selama 5–10 tahun ke depan.
Jika berhasil mendatangkan Mendoza, mereka akan memiliki gelandang muda yang bisa:
- Mengatur ritme permainan dari tengah.
- Menciptakan peluang dari lini kedua.
- Membantu progresi bola dari belakang ke depan.
- Menjadi playmaker jangka panjang.
Nama-nama seperti Locatelli, Miretti, dan Nicolussi Caviglia dianggap belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga kedatangan Mendoza akan memperkaya opsi taktis Massimiliano Allegri atau siapa pun pelatih yang menangani Juventus musim depan.
Bagaimana Kans Juventus Dibanding Pesaing?
Bila membandingkan tiga klub besar yang meminatinya, peluang Juventus cukup menarik:
| Klub | Keuntungan | Kekurangan |
|---|---|---|
| Juventus | Jaminan menit bermain, peran pusat proyek jangka panjang | Daya tarik finansial tidak sebesar Man City atau Madrid |
| Manchester City | Dilatih Guardiola, proyek besar Liga Inggris | Persaingan ketat, risiko hanya jadi pelapis |
| Real Madrid | Klub impian banyak pemain Spanyol, sejarah besar | Lini tengah sudah penuh bintang |
Sejauh ini, Juventus dianggap berada dalam posisi terdepan karena mereka menawarkan jalur karier paling jelas bagi Mendoza: menjadi pusat permainan, bukan hanya pelapis.
Tekanan Fans Elche dan Media Spanyol
Popularitas Mendoza di Elche semakin besar. Fans lokal melihatnya sebagai simbol masa depan klub. Media Spanyol bahkan menyebutnya sebagai salah satu talenta paling jernih dari generasi 20 tahun ke bawah.
Namun semakin besar sorotan, semakin sulit bagi Elche menjaga sang bintang. Yaitu siklus alami klub kecil: menemukan bakat besar, lalu menjualnya ke klub raksasa demi kelangsungan finansial.
Mendoza diprediksi akan mengikuti jejak pemain muda lain seperti Pedri, Gavi, atau Nico González yang melompat ke klub besar setelah dua musim matang di level profesional.
Kesiapan Mendoza Bermain di Klub Elite
Pertanyaan penting: apakah Rodrigo Mendoza sudah siap bermain untuk klub sebesar Juventus, Manchester City, atau Real Madrid?
Berdasarkan laporan analis Eropa, jawabannya adalah: iya, tapi membutuhkan satu tahun transisi.
Beberapa keunggulannya:
- Teknik tinggi dan adaptif terhadap ritme cepat.
- Kecerdasan mengambil keputusan seperti pemain senior.
- Pekerja keras dalam bertahan, bukan hanya kreator.
- Kurva perkembangan masih sangat terbuka.
Satu-satunya kelemahannya adalah fisik yang belum sepenuhnya matang untuk pertarungan intens di liga top. Namun itu bukan masalah besar bagi klub-klub besar yang memiliki departemen pengembangan fisik terbaik di dunia.
Juventus Mengatur Strategi: Waktu Adalah Kunci
Menurut laporan Tuttosport, Juventus memiliki strategi jelas dalam perburuan Rodrigo Mendoza. Mereka tahu bahwa persaingan sangat ketat, tetapi juga memahami bahwa banyak klub besar memilih menunggu perkembangan sang pemain hingga musim panas mendatang.
Dengan demikian, Juventus ingin bergerak lebih cepat, membangun hubungan langsung dengan agen dan keluarga pemain sedini mungkin. Dalam banyak kasus, pendekatan personal yang konsisten terbukti lebih efektif dibanding tawaran besar yang datang terlambat.
Inilah strategi yang sama yang mereka gunakan untuk mendatangkan pemain muda seperti Yildiz, Nonge, dan Cambiaso — pemain yang awalnya tidak terlalu diperhatikan klub besar lain namun berkembang pesat di Turin.
👉 Dapatkan Update Prediksi Bola Terbaru Hanya di Holywin69 — Agen Parlay No.1 di Indonesia!
Apakah Juventus Berani Mengaktifkan Klausul Lebih Cepat?
Salah satu faktor penting adalah harga yang “terjangkau” untuk ukuran transfer Eropa. Klausul €20 juta dianggap murah untuk pemain yang diprediksi bisa bernilai lima kali lipat dalam dua tahun.
Juventus bisa saja memilih strategi agresif:
- Membayar klausul sebelum akhir musim.
- Membiarkan Mendoza bertahan di Elche sebagai pemain pinjaman semusim.
- Mengamankan bakat besar sebelum nilai pasarnya melambung.
Strategi seperti ini pernah dilakukan Juventus saat mendatangkan pemain-pemain muda yang kemudian menjadi pilar klub. Mendoza termasuk kategori talenta yang tidak boleh ditunda terlalu lama karena perkembangan pesatnya menarik perhatian seluruh Eropa.
Gaya Bermain Mendoza: Gelandang Modern Eropa
Jika diperhatikan secara detail, gaya bermain Mendoza mewakili tren gelandang modern yang mengutamakan:
- Mobilitas tinggi: selalu mencari ruang antar lini.
- Press-resistance: tidak mudah kehilangan bola saat ditekan.
- Progressive passing: membawa bola maju secara intens.
- Kecerdasan struktural: paham kapan naik, kapan turun.
Kemampuannya membaca arah permainan membuatnya menjadi tipe “gelandang pengatur ritme” yang dicari banyak pelatih Eropa modern. Ia tidak hanya mengalirkan bola, tetapi juga mengubah arah tempo permainan.
Di bawah pelatih yang tepat, Mendoza dapat berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik generasinya. Juventus percaya bahwa akademi taktik Italia mampu mempercepat evolusi permainannya.
Bagaimana Jika Juventus Gagal Mendapatkannya?
Bila Juventus gagal memenangkan perlombaan, konsekuensinya cukup besar. Karena posisi deep-lying playmaker adalah area yang membutuhkan regenerasi cepat, dan tidak banyak pemain muda Eropa berkualitas tinggi pada posisi tersebut.
Pesaing utama seperti Man City dan Real Madrid juga tidak akan ragu menyelesaikan transfer jika melihat perkembangan positif dari pemain ini. Juventus harus berhitung cepat: terlambat sedikit saja, mereka bisa kehilangan target utama.
Opsi alternatif memang ada, tetapi profil Mendoza tergolong unik karena:
- Harga terjangkau.
- Paspor Eropa.
- Sudah tampil reguler di level profesional pada usia sangat muda.
- Kecocokan sempurna dengan kebutuhan Juventus.
Mendoza, Juventus, dan Masa Depan Serie A
Jika transfer ini terwujud, Serie A akan memiliki salah satu prospek muda terbaik dunia yang siap memberi warna baru dalam kompetisi. Juventus membutuhkan ikon muda baru yang dapat menjadi simbol era baru — dan Mendoza dapat memainkan peran tersebut.
Lebih dari itu, kedatangannya bisa membawa efek domino positif:
- Meningkatkan kreativitas lini tengah Juventus.
- Memperbaiki kualitas build-up dari belakang.
- Menjadi pusat permainan jangka panjang.
- Meningkatkan daya saing Juventus di Eropa.
Kesimpulan: Juventus Harus Bergerak Sekarang atau Menyesal Selamanya
Dengan klausul yang relatif murah, usia muda, dan potensi besar, opsi untuk mendapatkan Rodrigo Mendoza adalah peluang yang tidak boleh dibiarkan berlalu.
Juventus berada di posisi terbaik — namun pesaingnya jauh lebih kuat dalam hal finansial. Artinya, waktu adalah faktor penentu.
Jika Bianconeri menunggu terlalu lama, Manchester City atau Real Madrid bisa saja menyelesaikan transfer hanya dalam hitungan jam.
Musim 2026 bisa menjadi musim di mana Juventus akhirnya kembali membangun lini tengah yang kreatif dan modern — dan Mendoza dapat menjadi fondasi dari era baru tersebut.
Kesimpulan akhir: Jika Juventus benar-benar serius ingin menjadikan Mendoza “Pedri versi Turin”, maka mereka harus mengaktifkan klausul sekarang juga.