Christian Pulisic Ultimatum AC Milan: Tolak Kontrak Baru Jika Gagal Lolos ke Liga Champions 2026

Christian Pulisic AC Milan 2026

Christian Pulisic tiba di AC Milan pada musim panas 2023 dengan beban besar. Banyak yang meragukan apakah ia masih bisa kembali ke level tertinggi setelah musim-musim yang penuh cedera dan ketidakpastian di Chelsea. Namun, tidak ada yang menduga bahwa pemain Amerika Serikat tersebut justru akan menjadi salah satu winger paling produktif di Eropa dua tahun kemudian.

Sejak bergabung dengan AC Milan, Pulisic berubah dari pemain yang hampir dilupakan menjadi salah satu tulang punggung Rossoneri. Data statistiknya bahkan menunjukkan transformasi yang luar biasa: 38 gol dan 25 assist dalam 109 pertandingan—angka yang menempatkannya di jajaran winger paling efektif di lima liga top Eropa.

Kebangkitan Pulisic Berbanding Terbalik dengan Penurunan Milan

Ironisnya, grafik performa Pulisic yang terus menanjak justru tidak diikuti oleh AC Milan secara keseluruhan. Pada musim 2024–25, Milan bahkan gagal lolos ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Sebuah tamparan keras untuk klub sebesar Rossoneri.

Kini, saat Pulisic memasuki fase puncak kariernya, ia mendapati dirinya berada di klub yang justru sedang mengalami stagnasi. Situasi inilah yang membuat masa depan kontraknya menjadi isu besar dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut laporan eksklusif dari Calciomercato, pihak Pulisic mengirim pesan yang sangat jelas kepada manajemen Milan:

"Jika Milan ingin kontrak baru, maka Milan harus lolos ke Liga Champions."

Sebuah ultimatum yang sangat tegas… tapi sangat masuk akal.

👉 Dapatkan Update Prediksi Bola Terbaru Hanya di Holywin69 – Agen Parlay No.1 di Indonesia!

Syarat Kontrak Baru: Liga Champions atau Tidak Sama Sekali

Pulisic tidak ingin menghabiskan masa keemasannya di klub yang tidak bermain di kompetisi terbesar Eropa. Di usia 27 tahun, ini adalah periode puncak seorang winger. Kesempatan untuk bersinar di panggung elit seperti Liga Champions bukan hanya penting untuk karier pemain, tetapi juga untuk nilainya di pasar transfer.

Milan sebenarnya memiliki opsi untuk memperpanjang kontrak Pulisic selama 12 bulan, tetapi dari sudut pandang sang pemain, itu tidak berarti apa-apa jika klub tidak berkembang. Ia tidak mencari keamanan finansial; ia menginginkan kompetisi di level tertinggi.

Lebih jauh lagi, Pulisic memilih untuk menunda seluruh keputusan kontrak hingga setelah Piala Dunia 2026. Ini adalah sinyal kuat bahwa ia tidak ingin terburu-buru dan ingin mengevaluasi masa depannya secara matang.

Milan Butuh Pulisic — Tapi Justru Bisa Kehilangan Dia

Bagi Milan, kehilangan Pulisic dalam situasi saat ini bisa menjadi bencana. Rafael Leao sudah kerap dikaitkan dengan PSG dan Manchester City, sementara rotasi winger lainnya tidak memiliki level konsistensi yang sama.

Jika keduanya pergi dalam waktu berdekatan, Milan harus membangun kembali seluruh lini serang dari nol. Itulah sebabnya ultimatum Pulisic menempatkan Rossoneri pada posisi yang sangat tertekan.

Pulisic: Dari Underdog ke Penentu

Perjalanan Pulisic menuju status bintang kembali bukanlah hal instan. Setelah terseok-seok di Chelsea dan dihadang cedera bertubi-tubi, ia datang ke Milan dengan anggapan sebagai pemain cadangan mewah. Namun di San Siro, ia menemukan kembali kebebasan bermain.

Gelandang serang asal Amerika Serikat itu kini menjadi ancaman konstan di sisi kanan maupun kiri, memanfaatkan kemampuan dribel, pergerakan diagonal, dan penyelesaian akhir yang kini lebih efisien dibandingkan masa-masa sebelumnya.

Dengan total 381 pertandingan di Eropa bersama Borussia Dortmund, Chelsea, dan AC Milan, ia bukan lagi “pemain muda berbakat.” Ia sudah matang sepenuhnya dan siap memimpin tim di level tertinggi.


Lebih baru Lebih lama