Jakarta – Menjadi juara Premier League memang prestasi luar biasa, tetapi mempertahankannya jauh lebih sulit. Banyak tim yang justru terjebak dalam kesalahan besar di bursa transfer setelah meraih gelar. Beberapa di antaranya mendatangkan pemain yang di atas kertas menjanjikan, namun pada kenyataannya gagal total.
Fenomena ini kembali mencuat setelah Liverpool, sang juara musim lalu, mendatangkan sejumlah pemain baru pada era Arne Slot. Salah satu yang paling disorot adalah Florian Wirtz — gelandang muda berbakat Jerman yang belum mampu beradaptasi dengan kerasnya Premier League.
Berikut ini daftar 10 rekrutan terburuk dari para juara bertahan Premier League selama satu dekade terakhir. Mereka datang dengan harapan tinggi, tetapi meninggalkan kesan mengecewakan.
1. 2025 – Liverpool: Florian Wirtz
Musim panas 2025 menjadi salah satu periode transfer tersibuk dalam sejarah Liverpool. Klub Merseyside ini mengeluarkan dana besar untuk membangun skuad baru di bawah Arne Slot. Namun, beberapa rekrutan gagal tampil sesuai harapan — termasuk Florian Wirtz.
Wirtz, yang sebelumnya bersinar di Bayer Leverkusen, kesulitan menemukan ritme permainan di Inggris. Dalam 11 laga Premier League, ia belum mencetak gol maupun assist. Gaya bermain cepat dan intens Liverpool tampaknya belum sepenuhnya cocok dengannya.
2. 2024 – Manchester City: Ilkay Gundogan
Setelah semusim meninggalkan Etihad Stadium, Manchester City membuat keputusan mengejutkan dengan memulangkan Ilkay Gundogan dari Barcelona. Sayangnya, versi Gundogan yang kembali sudah tidak sama seperti dulu. Ia kehilangan mobilitas, dan dampaknya terhadap tim minim.
Gundogan gagal meniru pengaruh besar yang pernah ia berikan pada musim treble 2022/2023. Setelah satu musim mengecewakan, ia kembali dilepas ke Galatasaray.
3. 2023 – Manchester City: Matheus Nunes
Matheus Nunes datang dari Wolverhampton Wanderers dengan harga tinggi, mencapai 53 juta pounds. Ekspektasi tinggi diletakkan padanya sebagai penerus Gundogan, tetapi hasilnya jauh dari harapan. Guardiola bahkan sempat memindahkannya ke posisi bek sayap karena performanya tidak stabil.
Meski diberi banyak kesempatan, kontribusi Nunes tetap minim. Ia menjadi simbol investasi mahal yang tak berbuah hasil.
4. 2022 – Manchester City: Kalvin Phillips
Kalvin Phillips direkrut dari Leeds United dengan harapan menjadi jangkar baru di lini tengah City. Namun, kariernya di Etihad tidak pernah benar-benar dimulai. Guardiola mengkritik kondisi fisiknya, menyebutnya kelebihan berat badan usai Piala Dunia 2022.
Phillips lebih sering duduk di bangku cadangan, bahkan akhirnya dipinjamkan ke klub lain seperti West Ham dan Ipswich. Kini, namanya nyaris terlupakan di Premier League.
5. 2021 – Manchester City: Jack Grealish
Pemain dengan label transfer termahal dalam sejarah Premier League itu datang dengan ekspektasi selangit. Namun, Jack Grealish kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya permainan Pep Guardiola yang sangat taktis.
Setelah awal yang lambat dan musim perdana yang hanya menghasilkan tiga gol, performa Grealish sempat meningkat saat City meraih treble. Namun, konsistensinya kembali menurun hingga akhirnya dipinjamkan ke Everton.
6. 2020 – Liverpool: Thiago Alcantara
Thiago Alcantara direkrut dari Bayern Munchen dengan reputasi mentereng. Namun, cedera berulang membuatnya sulit tampil maksimal. Dalam empat musim bersama Liverpool, ia lebih banyak absen daripada bermain.
Thiago akhirnya pensiun pada 2024 tanpa memberikan kontribusi signifikan bagi skuad Klopp.
7. 2019 – Manchester City: Angelino
Angelino kembali ke Manchester City setelah dibeli kembali dari PSV. Namun, ia gagal menembus skuad utama dan hanya bermain di beberapa laga piala domestik. Dalam waktu enam bulan, ia langsung dipinjamkan ke RB Leipzig sebelum akhirnya dijual permanen.
8. 2018 – Manchester City: Philippe Sandler
Philippe Sandler didatangkan sebagai proyek jangka panjang untuk lini belakang City. Namun, cedera dan minimnya kesempatan bermain membuat kariernya di klub tersebut tak pernah berkembang. Ia hanya tampil dua kali di ajang piala domestik sebelum akhirnya dilepas pada 2022.
9. 2017 – Chelsea: Danny Drinkwater
Setelah menjuarai Premier League bersama Antonio Conte, Chelsea merekrut Danny Drinkwater dari Leicester City. Namun, gelandang Inggris itu gagal memenuhi ekspektasi. Ia jarang dimainkan dan kehilangan tempat di skuad utama.
Drinkwater hanya mencatat 23 penampilan untuk Chelsea sebelum serangkaian peminjaman dan akhirnya dilepas secara gratis.
10. 2016 – Leicester City: Ahmed Musa
Ahmed Musa datang dengan status sebagai salah satu bintang muda Nigeria yang menjanjikan. Namun, adaptasinya di Inggris sangat buruk. Dalam 21 pertandingan Premier League, ia hanya mencetak dua gol.
Setelah 18 bulan, Musa dipinjamkan ke CSKA Moscow dan kemudian dijual permanen. Transfer ini menjadi pelajaran penting bahwa mempertahankan momentum juara tak semudah yang dibayangkan.
Sumber referensi: TeamTalk, BBC Sport, Transfermarkt