FIFA Laporkan 30.000 Unggahan Online Bersifat Abusif pada 2025: Gianni Infantino Tegaskan Tidak Ada Tempat untuk Pelecehan di Sepak Bola

Logo FIFA di markas besar Zurich

FIFA merilis laporan terbaru yang menunjukkan bahwa lebih dari 30.000 unggahan online bersifat abusif telah dilaporkan kepada platform media sosial sepanjang tahun 2025. Angka ini menggambarkan betapa serius dan masifnya masalah pelecehan digital terhadap pemain, pelatih, ofisial pertandingan, dan tim nasional dalam berbagai kompetisi internasional.

Selain itu, FIFA juga melaporkan bahwa 11 individu dari beberapa negara telah diserahkan kepada otoritas penegak hukum, sementara satu kasus lainnya dilaporkan ke Interpol untuk penyelidikan lebih lanjut. Para pelaku berasal dari Argentina, Brasil, Prancis, Polandia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat—dan semuanya diidentifikasi setelah melakukan pelecehan selama turnamen resmi FIFA.

Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan pesan kuat pada International Day for Tolerance, menegaskan bahwa sepak bola harus menjadi ruang yang aman dan inklusif, tak hanya di lapangan tetapi juga di dunia digital.


Infantino: "Sepak Bola Harus Menjadi Ruang Aman—Di Mana pun!"

Gianni Infantino berbicara di konferensi pers

Dalam pernyataan resminya, Gianni Infantino menegaskan kembali komitmen FIFA untuk memerangi pelecehan online.

“Pada Hari Internasional untuk Toleransi, saya ingin menegaskan bahwa sepak bola harus menjadi ruang yang aman dan inklusif—di lapangan, di tribun penonton, dan di dunia online,” tegas Infantino.

Ia menambahkan bahwa FIFA kini menggabungkan teknologi canggih dan pengawasan manual untuk melindungi pemain, pelatih, tim, dan ofisial dari kerusakan psikologis etis yang dapat ditimbulkan oleh pelecehan digital.

Selanjutnya ada , Tuchel Ingatkan Inggris: “Jangan Kartu Merah!” Jelang Piala Dunia 2026, Harry Kane Ungkap Strategi Set-Piece Ala NFL

Peluncuran FIFA Social Media Protection Service (SMPS) pada 2022 menjadi salah satu langkah besar dalam memberantas konten abusif. Layanan ini dibuat bekerja sama dengan serikat pemain internasional FIFPRO dan telah memantau jutaan unggahan sejak berdiri.


Apa Itu Social Media Protection Service (SMPS)?

Ilustrasi keamanan digital media sosial

SMPS adalah sistem perlindungan digital berbasis teknologi yang bertugas:

  • Memantau unggahan media sosial terkait pertandingan FIFA
  • Menganalisis konten secara otomatis dengan AI dan algoritma
  • Mendeteksi ujaran kebencian, rasisme, seksisme, ancaman, dan pelecehan lainnya
  • Melaporkan unggahan abusif ke platform seperti X, Instagram, Facebook, dan TikTok
  • Blokir otomatis terhadap akun yang teridentifikasi sebagai pelaku berulang
  • Berkoordinasi dengan penegak hukum jika ditemukan pelanggaran kriminal

Sejak 2022, SMPS telah melaporkan lebih dari 65.000 unggahan abusif kepada platform media sosial untuk tindakan lebih lanjut. Sistem ini dianggap sebagai tonggak penting dalam upaya melindungi mental para pemain yang kerap menjadi sasaran serangan daring.


Kontroversi: FIFA Dikecam di Piala Dunia Antarklub 2025

Pertandingan Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat

Meski FIFA mengklaim komitmennya terhadap isu anti-pelecehan dan anti-diskriminasi, organisasi tersebut sempat menuai kritik karena dianggap menurunkan intensitas kampanye anti-rasisme selama Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Amerika Serikat.

Namun FIFA menegaskan bahwa SMPS tetap digunakan selama turnamen. Melalui laporan resminya, FIFA mengungkapkan bahwa selama penyelenggaraan kompetisi tersebut:

  • 2.401 akun aktif dimonitor
  • 5,9 juta unggahan dianalisis
  • 179.517 unggahan ditandai untuk ditinjau lebih lanjut
  • 20.587 unggahan dilaporkan ke platform media sosial

Angka tersebut menunjukkan bahwa masalah pelecehan digital terus meningkat, terutama ketika pertandingan melibatkan klub besar atau pemain bintang yang memiliki basis penggemar besar dan beragam.


11 Individu Diserahkan ke Polisi, 1 Kasus Dibawa ke Interpol

Ilustrasi investigasi digital oleh penegak hukum

FIFA menegaskan bahwa pelecehan online harus memiliki konsekuensi. Dari puluhan ribu unggahan abusif yang terdeteksi tahun ini, sebanyak 11 individu telah dilaporkan kepada otoritas hukum negara masing-masing.

Satu kasus di antaranya bahkan telah diajukan ke Interpol, menandakan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum internasional.

Pelaku berasal dari tujuh negara:

  • Argentina
  • Brasil
  • Prancis
  • Polandia
  • Spanyol
  • Inggris
  • Amerika Serikat

FIFA menyatakan bahwa identifikasi para pelaku dilakukan melalui kerja sama antara SMPS, platform media sosial, dan kepolisian setempat.

Infantino bahkan menyebut bahwa individu tertentu akan masuk daftar hitam FIFA sehingga tidak dapat membeli tiket untuk turnamen FIFA apa pun.

“Perilaku ini tidak punya tempat di sepak bola atau masyarakat. Kami akan terus bekerja dengan asosiasi anggota, konfederasi, dan aparat hukum untuk memastikan pelaku bertanggung jawab.”


Mengapa Pelecehan Online dalam Sepak Bola Meningkat?

Ilustrasi komentar media sosial penuh kebencian

Peningkatan pelecehan online dalam dunia sepak bola bukanlah fenomena baru. Namun skalanya terus meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa faktor penyebab meliputi:

1. Popularitas Media Sosial yang Makin Besar

Setiap kontroversi atau hasil pertandingan kini langsung menjadi pusat perbincangan global. Dalam hitungan detik, pemain bisa menerima ratusan bahkan ribuan komentar negatif.

2. Fitur Anonimitas

Banyak platform memungkinkan pengguna membuat akun secara anonim, sehingga pelaku merasa lebih berani melakukan pelecehan tanpa takut konsekuensi.

3. Fanatisme Berlebihan dan Perjudian

Kekalahan tim, performa buruk pemain, hingga hasil pertandingan yang memengaruhi perjudian online sering menjadi pemicu munculnya kemarahan berlebihan.

4. Minimnya Moderasi

Meski platform media sosial telah meningkatkan sistem moderasi, volume konten yang sangat besar membuat pengawasan tetap sulit dilakukan.

5. Polarisasi Opini di Dunia Olahraga

Terkadang pemain diserang bukan karena sepak bola, tetapi karena isu politik, ras, agama, atau identitas lain.


Upaya FIFA: Dari Teknologi AI hingga Edukasi Suporter

FIFA memantau unggahan media sosial dengan teknologi AI

FIFA mengklaim bahwa pendekatannya tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan. Beberapa langkah yang terus diperluas antara lain:

  • Pemantauan AI yang lebih canggih untuk mendeteksi ujaran kebencian dalam berbagai bahasa
  • Peningkatan kerja sama dengan platform digital global
  • Kampanye edukasi untuk suporter tentang etika berkomentar di media sosial
  • Program kesehatan mental bagi pemain yang menjadi korban pelecehan
  • Penerapan sistem blokir otomatis di berbagai turnamen FIFA

Pendekatan kombinasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem digital yang sehat bagi semua pihak.


Menuju Piala Dunia 2026: Tantangan Baru di Era Digital

Logo Piala Dunia 2026

Dengan Piala Dunia 2026 semakin dekat, FIFA menegaskan bahwa SMPS akan menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga keamanan digital selama turnamen. Piala Dunia adalah ajang dengan tekanan mental tertinggi bagi para pemain—dan pelecehan online dapat memperburuk beban itu.

Jika langkah-langkah perlindungan FIFA tidak cukup kuat, serangan digital dapat meningkat drastis mengingat tingginya minat publik dan persaingan antarnegara.

Karena itu, organisasi ini berkomitmen meningkatkan kapasitas SMPS dan bekerja lebih intensif dengan otoritas global.


Kesimpulan: Perang FIFA Melawan Pelecehan Online Baru Dimulai

Laporan FIFA mengenai lebih dari 30.000 unggahan abusif yang dilaporkan pada 2025 menunjukkan bahwa sepak bola dunia masih menghadapi tantangan besar. Pelecehan digital tidak hanya berdampak pada pemain, tetapi juga pada kualitas permainan, kesehatan mental, dan integritas olahraga.

Dengan kombinasi teknologi, kebijakan tegas, dan kerja sama internasional, FIFA berharap dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman dan manusiawi bagi semua pencinta sepak bola.

Pelecehan tidak memiliki tempat dalam sepak bola, dan langkah-langkah yang diambil FIFA menunjukkan bahwa perang melawan kebencian digital baru saja dimulai.


WEBSITE TARUHAN BOLA : HOLYWIN69

Lebih baru Lebih lama