Paradoks Megabintang: Rangkuman Rekor Cristiano Ronaldo di 5 Edisi Piala Dunia
Cristiano Ronaldo selalu hadir sebagai figur utama ketika **Portugal** memasuki turnamen besar, tetapi **Piala Dunia** menyuguhkan cerita yang lebih kompleks. Kekalahan dari Maroko pada 2022 menjadi momen yang memperlihatkan betapa beratnya beban yang ia tanggung, sekaligus mengisyaratkan penutup dari sebuah era.
Keinginannya untuk terus bersaing menguat, mendorongnya menuju **Piala Dunia 2026** sebagai kesempatan terakhir melengkapi CV kariernya. Ambisi itu berdiri berdampingan dengan kenyataan bahwa performanya di turnamen ini sering kali tak sejalan dengan reputasinya. Berikut rangkaian rekam jejak Cristiano Ronaldo di Piala Dunia sejak debut di Jerman pada 2006.
2006: Awal Sebuah Era
Ronaldo berangkat ke Jerman sebagai talenta muda **Manchester United** yang mulai berubah dari *winger* atraktif menjadi penyerang yang lebih efektif. Portugal datang dengan harapan besar, dan Ronaldo menjadi bagian inti dari skuat Luiz Felipe Scolari. Gol pertamanya di Piala Dunia hadir melalui titik putih saat menghadapi Iran.
Turnamen ini juga menampilkan sisi dramatis ketika perannya dalam kartu merah **Wayne Rooney** (melawan Inggris) serta momen "kedipan" yang menjadi kontroversi membuatnya dicap sebagai antagonis. Portugal akhirnya terhenti di semifinal setelah dikalahkan Prancis.
| Statistik | Nilai |
|---|---|
| Penampilan | 6 |
| Gol | 1 |
| Assist | 0 |
| Menit per Gol | 484 |
2010: Beban Terlalu Berat
Pada 2010, Ronaldo datang sebagai pesepak bola termahal di dunia setelah pindah ke **Real Madrid**. Statusnya kian besar, tetapi skuad Portugal justru lebih lemah dibanding edisi sebelumnya. Ia gagal mencetak gol sepanjang kualifikasi, dan golnya ke gawang Korea Utara menjadi yang pertama bagi tim nasional dalam 16 bulan.
Portugal lolos bersama Brasil di fase grup, namun dihentikan **Spanyol** di babak 16 besar. Usai kekalahan itu, Ronaldo menggambarkan dirinya sebagai orang yang patah hati.
| Statistik | Nilai |
|---|---|
| Penampilan | 4 |
| Gol | 1 |
| Assist | 1 |
| Menit per Gol | 360 |
2014: Cedera dan Kekecewaan
Berstatus pemenang **Ballon d’Or 2013**, Ronaldo tiba di Brasil sebagai kandidat pemain terbaik dunia. Namun, cedera lutut yang membayanginya membuat performanya jauh dari kata maksimal. Portugal gagal keluar dari fase grup setelah kalah telak dari **Jerman**, bermain imbang dengan Amerika Serikat, dan menang tipis atas **Ghana**.
Ronaldo hanya mencetak satu gol pada laga terakhir, tetapi itu tidak cukup menyelamatkan kampanye yang mengecewakan.
| Statistik | Nilai |
|---|---|
| Penampilan | 3 |
| Gol | 1 |
| Assist | 1 |
| Menit per Gol | 270 |
2018: Ledakan Singkat di Rusia
Setelah membawa Portugal menjadi juara Euro 2016, Ronaldo kembali diselimuti optimisme pada Piala Dunia 2018. Ia membuka turnamen dengan **hattrick spektakuler** ke gawang Spanyol, salah satu performa individu terbaiknya di Piala Dunia. Gol cepatnya ke gawang Maroko makin menguatkan keyakinan.
Namun, performa itu tidak berlanjut. Ronaldo gagal mencetak gol lagi dan Portugal tersingkir setelah kalah dari **Uruguay** di babak 16 besar. Dengan hasil itu, Ronaldo mencatat lima laga fase gugur tanpa gol.
| Statistik | Nilai |
|---|---|
| Penampilan | 4 |
| Gol | 4 |
| Assist | 0 |
| Menit per Gol | 90 |
2022: Babak Pahit di Qatar
Portugal tiba di Qatar dengan skuat yang jauh lebih dalam. Ronaldo mencetak penalti ke gawang Ghana dan mencatat sejarah sebagai **pemain pertama yang mencetak gol di lima edisi Piala Dunia**. Namun, performanya di lapangan menunjukkan penurunan.
Portugal terlihat lebih cair saat **Goncalo Ramos** dipercaya menggantikannya di fase gugur. Portugal kembali gagal di perempat final setelah kalah dari **Maroko**, menutup turnamen dengan air mata bagi sang kapten. Keinginannya untuk tampil di Piala Dunia 2026 kini menjadi tantangan terbesar dalam karirnya.
| Statistik | Nilai |
|---|---|
| Penampilan | 5 |
| Gol | 1 |
| Assist | 0 |
| Menit per Gol | 288 |