Hakim Sahabo menjadi salah satu nama yang paling banyak dibicarakan di bursa transfer Eropa. Gelandang muda Standard Liège yang juga membela Timnas Rwanda itu kini masuk dalam radar dua klub ambisius Serie A: Atalanta dan Bologna.
Laporan terbaru dari Football Italia mengungkapkan bahwa kedua klub tersebut telah mengirim pemandu bakat mereka secara rutin dalam beberapa pekan terakhir. Pengamatan intensif itu dilakukan sebagai langkah awal sebelum mengajukan penawaran resmi pada tahun 2026.
Sahabo kini berusia 20 tahun, namun kematangannya sebagai gelandang modern membuat banyak klub papan atas Eropa mulai mengambil ancang-ancang. Energi, mobilitas, kecerdasan membaca permainan, dan teknik yang ia miliki membuatnya terlihat jauh lebih dewasa dari usianya.
Perjalanan Karier: Dari Akademi Standard Liège hingga Eropa Melirik
Hakim Sahabo adalah produk murni akademi Standard Liège, salah satu akademi terbaik di Belgia yang telah melahirkan sejumlah bakat elit dunia. Namun apa yang menarik adalah jalur perkembangan kariernya yang tidak mulus, namun penuh pembuktian.
Sebelum kembali ke klub induknya, Sahabo sempat “ditempa” melalui masa peminjaman di dua klub berbeda: LOSC Lille dan Beerschot VA. Pengalaman itu menjadi fondasi penting untuk membangun mentalitas dan konsistensi yang kini membuatnya diperhitungkan serius.
Pada musim ini saja, Sahabo telah tampil dalam 15 pertandingan kompetitif. Pelatih Standard Liège mempercayakannya sebagai gelandang serba bisa—mampu bermain sebagai gelandang tengah, gelandang serang, hingga wide-midranger ketika dibutuhkan.
Yang lebih mengesankan, ia juga menjadi bagian penting Timnas Rwanda. Dengan 9 caps senior di usia baru 20 tahun, Sahabo sudah menjadi salah satu pemain kunci negara tersebut untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Afrika mendatang.
Statistik yang Mencuri Perhatian: Mengapa Klub Serie A Tertarik?
Sahabo bukan tipe pemain yang gemerlap dengan statistik gol atau assist. Namun ia adalah pemain yang menjaga tempo, menutup ruang, memutus serangan lawan, dan menginisiasi serangan balik.
Inilah yang membuatnya menarik bagi Atalanta dan Bologna:
- Duels won: sangat tinggi untuk pemain U21
- Progressive runs: konsisten setiap pertandingan
- Pressing intensity: cocok dengan gaya Gian Piero Gasperini & Thiago Motta
- Work rate & stamina: tidak pernah turun meski bermain 90 menit
- Kemampuan transisi: cepat membaca momen menyerang maupun bertahan
Label “complete young midfielder” membuatnya menjadi komoditas panas yang dicari klub-klub di liga top Eropa.
Atalanta dan Bologna: Dua Destinasi Ideal
Atalanta dikenal sebagai klub yang paling ahli mengembangkan talenta muda menjadi bintang, contohnya:
- Rasmus Højlund
- Teun Koopmeiners
- Jeremie Boga
- Amad Diallo
Sahabo bisa menjadi proyek besar berikutnya, terutama karena Atalanta membutuhkan gelandang eksplosif sebagai regenerasi skuad.
Di sisi lain, Bologna juga menunjukkan pertumbuhan luar biasa dalam 2 tahun terakhir. Filosofi permainan cepat, presisi, dan pressing mereka cocok dengan gaya Sahabo yang dinamis.
Kedua klub punya catatan positif yang sama: mereka memberi banyak menit bermain untuk pemain muda. Ini menjadikan Serie A sebagai tempat ideal untuk perkembangannya.
Ketertarikan Klub Lain: Bundesliga & Premier League Ikut Masuk Radar
Bukan hanya Serie A. Sahabo juga telah menarik minat dari:
- Eintracht Frankfurt
- TSG Hoffenheim
- Leicester City
Menurut L’Avenir Sport, klub-klub ini sudah melakukan pendekatan awal—namun belum ada tawaran resmi karena menunggu perkembangan performanya sepanjang 2025.
Namun fakta bahwa ia diamati oleh tim scouting dari Jerman dan Inggris menunjukkan satu hal: Hakim Sahabo adalah aset masa depan sepak bola Afrika yang mulai mencuri panggung Eropa.
Harga Transfer Mulai Meroket: Standard Liège Siap Melepas?
Menurut laporan Tuttomercato, nilai pasar Hakim Sahabo saat ini berada di kisaran €6–7 juta atau sekitar Rp105–122,5 miliar. Namun, angka itu diprediksi akan melonjak tajam apabila performanya terus konsisten hingga akhir musim.
Standard Liège sendiri berada dalam situasi yang menarik. Di satu sisi, mereka membutuhkan dana untuk memperkuat skuad. Namun, di sisi lain, mereka tahu betul bahwa Sahabo adalah aset premium yang nilainya bisa naik dua atau tiga kali lipat dalam kurun satu tahun.
Klub asal Belgia ini terkenal sebagai tim yang cermat dalam menjual talenta muda—mirip seperti Genk dan Anderlecht. Jadi keputusan akhir mereka kemungkinan akan bergantung pada tawaran terbesar yang datang pada tahun 2026.
Kiprah di Timnas Rwanda: Pilar Muda yang Mengangkat Harapan Baru
Selain bersinar di klub, Sahabo juga menjadi bintang bagi Timnas Rwanda. Ia mendapatkan panggilan pertama pada usia 19 tahun—pencapaian yang sangat jarang bagi pemain yang baru menembus skuad utama klub.
Hingga kini, ia telah mengoleksi 9 caps untuk negaranya dan nyaris selalu tampil sebagai starter. Ia sering ditempatkan sebagai gelandang box-to-box ataupun gelandang serang, tergantung kebutuhan pelatih.
Rwanda sendiri mulai menunjukkan perkembangan dalam sepak bola Afrika Timur. Dan kehadiran Sahabo menjadi salah satu alasan utama meningkatnya optimisme publik sepak bola di negara tersebut.
Pemain muda seperti Sahabo membawa harapan baru: era generasi emas Rwanda yang sedang perlahan terbentuk.
🔥 Dapatkan Prediksi Bola Terupdate & Akurat Setiap Hari!
Kunjungi platform resmi Holywin69 untuk akses analisis pertandingan, tips parlay, dan update transfer tercepat.
👉 Klik di sini untuk bergabung bersama Holywin69 sekarangMengapa Sahabo Menjadi Aset Masa Depan Eropa?
Hakim Sahabo tidak hanya dinilai dari statistik modern. Ia dinilai dari DNA permainan-nya yang sangat modern:
- Mobilitas tinggi di kedua fase, menyerang maupun bertahan.
- Tahan tekanan, tampil matang meski masih sangat muda.
- Kecepatan membaca permainan—hallmark seorang gelandang elite.
- Kekuatan duel yang meningkat dari musim ke musim.
- Visi permainan kreatif tanpa kehilangan disiplin taktikal.
Gaya mainnya membuat banyak analis menyebutnya sebagai perpaduan unik antara:
- Amadou Haidara (RB Leipzig)
- Hamed Junior Traoré (Napoli)
- Boubakary Soumaré (Sevilla)
Dengan kata lain, Sahabo memiliki atribut gelandang modern yang banyak dicari klub-klub besar: fisik kuat, teknikal baik, dan disiplin dalam struktur permainan.
Atalanta vs Bologna: Siapa yang Lebih Cocok?
Saat ini, kedua klub menawarkan proyek jangka panjang yang sangat menarik bagi Sahabo. Namun, mari bandingkan detail yang membuat perbedaannya:
Atalanta: Jalur Perkembangan Paling Elite
- Salah satu akademi terbaik dalam pengembangan pemain muda.
- Filosofi Gasperini cocok untuk pemain dengan stamina besar seperti Sahabo.
- Kesempatan tampil di Eropa sangat terbuka.
Atalanta bisa menjadi tempat di mana Sahabo berkembang seperti Højlund, Koopmeiners, atau Romero dulu.
Bologna: Peluang Starter Lebih Besar
- Bologna sangat fokus pada eksplorasi talenta muda.
- Persaingan lini tengah lebih terbuka.
- Sahabo bisa langsung mendapatkan menit bermain yang signifikan.
Bologna menawarkan jalur bermain lebih cepat, sementara Atalanta menawarkan jalur perkembangan lebih mendalam. Keduanya sama-sama menarik.
Bak Terompong Eropa: Minat Liga Inggris & Bundesliga Menyusul
Sejumlah klub Premier League juga mulai masuk radar, seperti Leicester City, yang dikenal suka merekrut pemain muda dari Belgia. Di Bundesliga, nama Eintracht Frankfurt dan Hoffenheim juga terus memantau perkembangan sang pemain.
Klub-klub tersebut sangat menyukai pemain muda dengan data progresif yang kuat dan intensitas tinggi dalam pressing—profil yang sangat cocok dengan permainan Sahabo.
Jika Sahabo terus tampil konsisten, tidak menutup kemungkinan harganya bisa naik menjadi €15–20 juta pada 2026—angka yang membuat Standard Liège tersenyum lebar.
Standard Liège, Klub Pemasok Berlian Afrika Timur?
Dalam beberapa tahun terakhir, Standard Liège semakin dikenal sebagai klub yang sukses mendeteksi bakat-bakat muda dari berbagai wilayah dunia. Mereka sempat mengorbitkan talenta Afrika seperti:
- Moussa Djenepo (Mali)
- Paul-José Mpoku (DR Congo)
- Obbi Oularé (Guinea)
Namun, Hakim Sahabo adalah kategori yang berbeda. Ia datang dengan paket komplet: kemampuan teknis kuat, mental matang, fleksibilitas, serta pengalaman internasional di usia sangat muda.
Kombinasi itu membuat Sahabo bukan hanya “bakat menjanjikan”, tetapi bisa berkembang menjadi gelandang box-to-box yang langka — tipe pemain yang biasanya diperebutkan klub-klub elite Eropa.
Potensi Transfer Tahun 2026: Siapa Pemenang Perburuan?
Berdasarkan laporan terbaru, musim 2026 diprediksi menjadi momen krusial untuk masa depan Sahabo. Saat itu, ia akan memasuki usia 22 tahun—fase emas untuk mengamankan kontrak besar pertama dalam karier profesionalnya.
Dengan meningkatnya minat klub-klub Eropa dari Serie A, Premier League, hingga Bundesliga, situasi pada bursa transfer nanti bisa menjadi dramatis. Namun ada sejumlah faktor utama yang akan menentukan klub mana yang akan menang dalam perburuan:
- Peran yang dijanjikan klub (starter atau proyek jangka panjang).
- Nilai transfer yang ditawarkan ke Standard Liège.
- Keseriusan dalam proyek pengembangan pemain muda.
- Gaya bermain pelatih yang cocok dengan profil Sahabo.
Pada titik ini, Atalanta dan Bologna masih dianggap unggul, namun Premier League bisa “menyalip dari belakang” jika ada klub Inggris yang berani memberi tawaran tinggi.
Bisa Jadi Pemain Termahal Rwanda Sepanjang Masa
Jika transfer Sahabo terjadi dengan nilai di atas €10–15 juta, ia berpotensi menjadi pesepakbola Rwanda termahal dalam sejarah. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi publik Rwanda yang mulai memiliki lebih banyak wakil di kancah Eropa.
Sahabo bahkan diprediksi bisa menjadi wajah baru sepak bola Afrika Timur, kawasan yang selama ini belum banyak menyumbang pemain top ke kompetisi elite Eropa.
Apakah Hakim Sahabo Cocok untuk Serie A?
Jawabannya: sangat cocok.
Sahabo memiliki karakteristik yang secara historis selalu berhasil di Italia:
- Disiplin taktik yang kuat
- Stamina untuk bertahan dan menyerang
- Pergerakan vertikal yang agresif
- Kapasitas duel udara yang meningkat
- Peran box-to-box yang fleksibel
Mirip dengan gelandang seperti Franck Kessié, Piotr Zielinski, atau Nicolo Barella, Sahabo memiliki keseimbangan teknik dan fisik yang membuatnya cocok untuk peran dinamis.
Atalanta bisa mengembangkan taktikalnya, sementara Bologna berpotensi memberinya menit bermain yang jauh lebih besar.
Menanti Kejutan Musim Panas 2026
Jendela transfer 2026 bisa menjadi titik balik besar dalam karier Sahabo. Apakah ia akan memilih jalur pengembangan mentah di Atalanta? Atau langsung menjadi starter di Bologna? Atau justru Premier League datang dan menawar dengan harga dua kali lipat?
Semuanya masih mungkin. Yang jelas, Sahabo sedang berada dalam lintasan karier yang mengesankan dan akan menjadi salah satu nama terpanas dalam bursa transfer mendatang.
Dengan usia yang masih sangat muda, kualitas permainan yang meningkat pesat, dan reputasi yang terus meroket, ia berpotensi menjadi salah satu komoditas termahal dari Jupiler Pro League.
🔥 Jangan Lewatkan Prediksi Bola Paling Update & Akurat!
Ingin mendapatkan info transfer terpanas, peluang menang terbaik, serta analisis pertandingan setiap hari?
👉 Klik di sini untuk akses penuh ke Holywin69 — Agen Sbobet No.1 di Indonesia!Kesimpulan
Hakim Sahabo adalah gelandang muda yang sedang naik daun dan menarik perhatian berbagai klub papan atas Eropa. Baik Atalanta maupun Bologna telah lebih dulu bergerak, tetapi persaingan diprediksi semakin panas menjelang 2026.
Dengan potensi luar biasa dan perkembangan pesat di klub dan tim nasional, Sahabo berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pemain paling berharga dari Afrika Timur dalam satu dekade terakhir.
Masa depannya mungkin belum diputuskan, tetapi satu hal pasti: dunia sepak bola Eropa sedang menatapnya dengan penuh antisipasi.
Dapatkan Update Prediksi Bola Terbaru Hanya di Holywin69.