Gyokeres Dinilai Terlalu Berat untuk Premier League: Analisis Lengkap Adaptasi Striker Baru Arsenal

Arsenal mengeluarkan investasi besar senilai sekitar £63,5 juta (Rp1,27 triliun) untuk mendatangkan Viktor Gyokeres dari Sporting Lisbon. Harapannya jelas: ia didatangkan untuk menjadi solusi lini depan dan pembeda dalam perburuan gelar Premier League serta kompetisi Eropa.

Namun seperti yang kerap terjadi pada pemain baru yang datang dari liga berbeda, adaptasi tidak selalu berjalan mulus. Gyokeres mencetak sejumlah gol, tetapi sebagian besar melawan lawan yang kualitasnya berada di bawah Arsenal. Ketika menghadapi tim besar, performanya masih jauh dari konsistensi yang diharapkan.

Salah satu kritik datang dari mantan gelandang Arsenal, Stefan Schwarz, yang memberikan pandangan cukup tajam mengenai kondisi fisik maupun mental Gyokeres. Menurutnya, sang striker masih “terlalu berat” untuk Premier League yang dikenal sebagai liga paling intens dan menuntut fisik luar biasa.


Adaptasi Berat: “Dia Belum Sepenuhnya Fit”

Dalam wawancara bersama Hajper, Schwarz memberi pandangan yang seolah membuka mata banyak pihak.

“Saya percaya Viktor Gyokeres belum sepenuhnya fit.”

Ia menjelaskan bahwa Gyokeres datang ke Arsenal dalam situasi yang penuh tekanan. Bukan hanya soal fisik, tetapi juga:

  • adaptasi dengan sistem baru,
  • tekanan dari ekspektasi fans,
  • dinamika dengan rekan setim baru,
  • serta tuntutan taktik dari Mikel Arteta.

Schwarz menekankan bahwa adaptasi semacam ini dapat memengaruhi kebugaran mental dan fisik pemain. Premier League bukan sekadar soal teknik dan taktik—ini liga yang menuntut kekuatan fisik maksimum dan stamina berlapis.


Viktor Gyokeres Arsenal Adaptasi Premier League

Pada beberapa pertandingan besar, Gyokeres terlihat kurang dinamis, terutama saat Arsenal membutuhkan serangan transisi cepat. Inilah yang membuat sebagian analis menilai bahwa penyesuaian fisiknya belum berada di level optimal.


Premier League Lebih Keras: “Dia Pemain yang Berat, Harus Lebih Ringan”

Criticism paling menarik dari Schwarz datang ketika ia membandingkan kebutuhan fisik Gyokeres dengan standar Premier League.

“Gyokeres itu pemain yang berat. Ia perlu sedikit lebih ringan. Itu akan membantu.”

Schwarz menyebut intensitas Premier League jauh melebihi liga Portugal. Duel keras, ritme cepat, dan transisi ekstrem membuat berat badan dan kondisi fisik menjadi faktor penentu performa striker.

Menurut Schwarz, Gyokeres perlu melakukan dua hal:

  1. Menurunkan sedikit bobot tubuh agar lebih lincah dalam duel.
  2. Meningkatkan eksplosivitas untuk mengikuti tempo permainan Arsenal.

Kritik ini bukan untuk meremehkan, tetapi sebagai dorongan agar Gyokeres dapat mencapai level tertinggi sebagai striker utama Arsenal.


👉 Dapatkan Update Prediksi Bola Terbaru Hanya di Holywin69
Agen Sbobet No.1 di Indonesia — cepat, aman, dan paling dipercaya pecinta bola!


Masa Adaptasi yang Tidak Sempurna

Bukan hanya bobot tubuh, Gyokeres juga melewatkan pramusim penuh karena proses transfer yang berlangsung lama. Akibatnya, ia kehilangan kesempatan untuk:

  • membangun chemistry dengan rekan setim,
  • belajar struktur taktik Arsenal,
  • memahami pergerakan pemain pendukung seperti Martin Ødegaard, Saka, dan Havertz,
  • serta mengasah pola pressing ala Arteta.

Schwarz bahkan menyinggung legenda Arsenal yang sangat memahami dinamika serangan.

“Lihat Dennis Bergkamp — dia yang terbaik dalam memahami pergerakan rekan setimnya.”

Korelasi ini jelas: Gyokeres butuh waktu, bukan hanya kemampuan fisik.


Gyokeres Arsenal Training Session Adaptasi

Gambar di atas menggambarkan bagaimana Gyokeres terus menyesuaikan diri dalam sesi latihan intens Arsenal. Arteta dikenal sebagai pelatih detail—setiap gerakan striker harus sesuai dengan rancangan build-up tim.

Lebih baru Lebih lama