Flick Bertahan dengan Taktik ‘Kamikaze’ Barcelona di Tengah Krisis 12 Tahun

Hansi Flick menghadapi tren negatif di Barcelona

Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menolak mengubah gaya permainan yang disebut “kamikaze” meski timnya tengah mengalami periode terburuk dalam hal pertahanan sejak 2013.

Sang juara bertahan La Liga kembali kebobolan tiga gol dalam hasil imbang penuh drama melawan Club Brugge, memperpanjang catatan tanpa clean sheet menjadi sembilan laga. Terakhir kali Barcelona mengalami rentetan serupa terjadi pada Maret 2013, ketika tim Tito Vilanova gagal menjaga gawang dari kebobolan dalam 13 pertandingan beruntun.

Flick tetap kukuh dengan garis pertahanan tinggi yang agresif. Strategi ini memang membuat Barcelona mencatat jumlah offside terbanyak di lima liga top Eropa, namun Brugge bukan tim pertama yang mampu menembus jebakan tersebut.

Ketika ditanya apakah ia mempertimbangkan untuk menurunkan intensitas, Flick menjawab dengan nada sarkastis: “Kami bisa saja bertahan rendah, tapi itu bukan DNA kami. Tanpa intensitas, tidak ada peluang di Liga Champions.”

Carlos Forbs, eks pemain Wolves, berulang kali lolos dari jebakan offside Barca dengan kecepatan tinggi, mencetak dua gol dan memberi assist untuk gol pembuka Brugge. Flick mengeluhkan gol pertama lawan yang menurutnya seharusnya offside.

Meski kecewa dengan hasil 3-3, Flick menegaskan timnya tidak akan mengubah filosofi. “Kami tidak ingin menang 1-0 dengan blok rendah. Kami ingin bermain sesuai DNA kami. Memang bukan hasil terbaik, tapi kami selalu bisa bangkit setelah kebobolan,” ujarnya.

Absennya Pedri di lini tengah juga disebut sebagai faktor besar. Flick menilai timnya kalah dalam duel dan gagal menekan lawan, sehingga lini belakang kesulitan menghadapi serangan cepat Brugge.

Legenda Ruud Gullit menyebut taktik garis tinggi Barca sebagai “kamikaze”, namun Frenkie de Jong tetap mendukung sang pelatih. “Kami lemah dalam serangan balik, entah karena posisi atau penjagaan. Tapi tidak semua salah pada taktik itu,” kata gelandang Belanda tersebut.

Alih-alih mengubah strategi, Flick berharap kondisi tim membaik setelah jeda internasional dengan kembalinya pemain-pemain kunci seperti Raphinha, Pedri, Dani Olmo, dan Robert Lewandowski.

Simak juga berita dari : Ronaldo: Saya Bisa Cetak Gol Sama Banyak di Premier League

Lebih baru Lebih lama