Laga Crystal Palace melawan Brighton & Hove Albion di Selhurst Park berakhir imbang tanpa gol, namun penuh intensitas. Meskipun papan skor tidak berubah hingga peluit panjang, kedua tim memperlihatkan permainan cepat, disiplin, dan penuh tensi khas derby rivalitas wilayah selatan Inggris.
Sejak awal babak pertama, Crystal Palace langsung menekan lewat kecepatan Wilfried Zaha dan Jordan Ayew di sektor sayap. Brighton merespons dengan penguasaan bola yang lebih baik dan membangun serangan lewat Pascal Groß serta Kaoru Mitoma. Namun, kiper Vicente Guaita tampil solid di bawah mistar Palace, menggagalkan beberapa upaya berbahaya dari Brighton.
Peluang emas pertama tercipta di menit ke-18 lewat sepakan jarak jauh Eberechi Eze yang masih melambung tipis di atas mistar. Tak lama berselang, Brighton membalas lewat tembakan Leandro Trossard yang berhasil ditepis dengan refleks cepat oleh Guaita.
Memasuki babak kedua, Brighton semakin mendominasi penguasaan bola. Statistik menunjukkan penguasaan bola mencapai 58% bagi tim tamu, namun solidnya barisan belakang Palace — yang dikawal Marc Guéhi dan Joachim Andersen — membuat mereka kesulitan menciptakan peluang bersih.
Crystal Palace memiliki beberapa peluang berbahaya melalui serangan balik cepat, terutama lewat Odsonne Édouard dan Eberechi Eze. Namun, penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat peluang itu gagal dikonversi menjadi gol. Hingga peluit panjang, skor tetap 0-0.
Secara keseluruhan, pertandingan berjalan seru dengan tempo tinggi, meskipun tanpa gol. Kedua pelatih tampak puas dengan pertahanan timnya, namun sama-sama menyadari bahwa penyelesaian akhir masih perlu diperbaiki.
Statistik Pertandingan
- Penguasaan bola: Crystal Palace 42%, Brighton 58%
- Tembakan: Crystal Palace 11, Brighton 6
- Tembakan ke gawang: Crystal Palace 2, Brighton 3
- Operan: Crystal Palace 294, Brighton 397
- Akurasi operan: Crystal Palace 83%, Brighton 91%
- Pelanggaran: Crystal Palace 10, Brighton 12
- Kartu Kuning: 1 – 1
- Tendangan Sudut: Crystal Palace 4, Brighton 8
Pemain Kunci & Performa Tim
Meski tanpa gol, pertandingan ini menampilkan duel strategi dan disiplin taktik yang menarik. Di kubu Palace, Joachim Andersen tampil impresif dengan beberapa sapuan penting dan intersep yang memutus serangan Brighton. Vicente Guaita juga menjadi tembok kokoh dengan tiga penyelamatan krusial, menjaga gawangnya tetap bersih.
Dari kubu Brighton, Kaoru Mitoma menjadi pemain paling berbahaya. Pergerakan lincahnya di sisi kiri berulang kali merepotkan barisan pertahanan Palace. Sementara Pascal Groß mengatur tempo permainan dari lini tengah dengan 90% akurasi umpan. Sayangnya, penyerang utama mereka, Deniz Undav, gagal memanfaatkan peluang yang didapat.
Kedua pelatih menekankan keseimbangan taktik dalam laga ini. Roy Hodgson lebih mengandalkan transisi cepat dan pressing di lini tengah, sedangkan Roberto De Zerbi fokus pada penguasaan bola dan build-up dari bawah.
Susunan Pemain dan Pergantian
Pergantian Pemain:
- Crystal Palace:
- 65’ – Michael Olise masuk menggantikan Eberechi Eze
- 78’ – Jean-Philippe Mateta menggantikan Odsonne Édouard
- Brighton:
- 68’ – Danny Welbeck menggantikan Leandro Trossard
- 70’ – Adam Lallana menggantikan Kaoru Mitoma
Dampak Hasil untuk Klasemen
Hasil imbang ini membuat kedua tim hanya menambah satu poin di klasemen sementara Liga Inggris. Brighton masih berada di papan tengah dengan ambisi untuk menembus zona Eropa, sedangkan Crystal Palace tetap bertahan di posisi aman menjauh dari zona degradasi.
Bagi Palace, hasil ini memperpanjang tren tanpa kemenangan mereka dalam beberapa laga terakhir. Sementara bagi Brighton, ini adalah poin penting di laga tandang, meskipun mereka tentu akan menyesal karena gagal memaksimalkan peluang.
Dengan hasil 0-0 ini, kedua tim diperkirakan akan melakukan evaluasi di lini depan menjelang laga berikutnya. Pelatih De Zerbi kemungkinan akan memberikan kesempatan lebih banyak pada pemain muda seperti Joao Pedro, sementara Roy Hodgson akan mencoba meningkatkan efisiensi serangan balik timnya.
Kesimpulan
Pertandingan antara Crystal Palace dan Brighton mungkin berakhir tanpa gol, tetapi laga ini jauh dari kata membosankan. Duel fisik, strategi taktik yang rapi, serta penampilan luar biasa dari kedua penjaga gawang membuat pertandingan ini tetap menarik untuk disimak.
Bagi para penggemar sepak bola Inggris, laga ini menggambarkan betapa ketatnya kompetisi di Premier League, di mana setiap tim bisa tampil solid meskipun tidak selalu mencetak gol. Selanjutnya, kedua tim akan berusaha memetik kemenangan di pertandingan berikutnya untuk menjaga momentum di kompetisi yang semakin panas ini.