Piala Dunia 2026 semakin mendekat, dan babak kualifikasi di seluruh konfederasi akhirnya melahirkan 42 negara yang telah memastikan tiket ke putaran final. Dengan format baru yang memperluas jumlah peserta menjadi 48 tim, turnamen kali ini menghadirkan sejarah, kejutan, hingga momen emosional dari berbagai penjuru dunia.
Dari juara bertahan Argentina hingga debutan baru seperti Curacao, Uzbekistan, Yordania, dan Tanjung Verde, perjalanan menuju Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko penuh dengan drama yang akan dikenang dalam sejarah sepak bola internasional.
Format Baru, Cerita Baru
Peningkatan jumlah peserta dari 32 menjadi 48 negara mengubah dinamika kompetisi. Negara-negara yang sebelumnya sulit menembus putaran final kini memiliki kesempatan lebih besar. Namun di sisi lain, tekanan meningkat bagi negara-negara besar yang harus mempertahankan dominasi mereka di tengah semakin kompetitifnya negara-negara menengah.
Sampai November 2025, total 42 negara sudah memastikan tiket. Sisa enam tiket lain akan diperebutkan melalui babak playoff UEFA dan playoff antarkonfederasi pada Maret mendatang.
Argentina, Sang Juara Bertahan, Tampil Gemilang
Tim nasional Argentina tampil percaya diri sepanjang kualifikasi CONMEBOL. Setelah masa-masa sulit pasca era Lionel Messi, La Albiceleste berhasil bangkit dan memuncaki klasemen. Mereka tampil konsisten baik saat bermain di Buenos Aires maupun tandang, menunjukkan bahwa tradisi sepak bola Argentina masih berada di jalur yang benar.
Banyak yang menganggap keberhasilan ini sebagai buah dari regenerasi yang efektif dan manajemen taktik yang lebih stabil dibandingkan periode transisi 2023–2024.
Negara-Negara yang Sudah Lolos: Gambaran Awal
Berikut daftar resmi negara yang sudah memastikan ambil bagian dalam Piala Dunia 2026:
🇺🇸 CONCACAF
- Amerika Serikat (tuan rumah)
- Meksiko (tuan rumah)
- Kanada (tuan rumah)
- Panama
- Haiti
- Curacao (debut)
🌏 AFC
- Jepang
- Iran
- Uzbekistan (debut)
- Australia
- Korea Selatan
- Yordania (debut)
- Arab Saudi
- Qatar
🌍 CAF
- Maroko
- Tunisia
- Mesir
- Aljazair
- Ghana
- Tanjung Verde (debut)
- Afrika Selatan
- Senegal
- Pantai Gading
🇪🇺 UEFA
- Inggris
- Prancis
- Kroasia
- Portugal
- Norwegia
- Jerman
- Belanda
- Spanyol
- Belgia
- Swiss
- Austria
- Skotlandia
🇨🇴 CONMEBOL
- Argentina
- Ekuador
- Brasil
- Kolombia
- Uruguay
- Paraguay
🇦🇺 OFC
- Selandia Baru
Masih ada empat slot UEFA dan dua slot playoff antarkonfederasi yang akan diperebutkan pada Maret 2026.
Kejutan dari Asia: Debut Bersejarah Uzbekistan & Yordania
Kisah terbesar kualifikasi Asia terjadi ketika Uzbekistan dan Yordania sukses lolos untuk pertama kalinya dalam sejarah. Di tengah dominasi tim-tim besar seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Australia, kedua negara ini menjadi harapan baru Asia.
Uzbekistan memanfaatkan kedalaman skuad muda dan endurance luar biasa untuk mengalahkan Irak dan UEA. Sementara Yordania tampil fenomenal sepanjang babak ketiga, termasuk kemenangan dramatis melawan Iran yang memantik euforia nasional.
Keberhasilan kedua debutan ini membuat AFC mencuri perhatian global.
CAF: Tanjung Verde Curi Panggung
Afrika kembali menyuguhkan drama terbesar dalam kualifikasi Piala Dunia. Dari 54 negara, hanya 9 yang lolos otomatis sebagai juara grup, sehingga tensinya sangat brutal.
Tanjung Verde mencatat sejarah setelah tampil luar biasa, termasuk kemenangan penting atas Kamerun yang membuat negara kecil Atlantik itu lolos untuk pertama kalinya.
Terlepas dari minimnya sumber daya, negara ini mampu tampil taktis dan efisien dalam seluruh pertandingan grup.
UEFA: Masih Menunggu 4 Tiket Krusial
Eropa menjadi satu-satunya konfederasi dengan proses penyaringan paling kompleks:
- 12 juara grup lolos otomatis
- 12 runner-up + 4 tim UEFA Nations League masuk playoff
- 16 tim dibagi 4 jalur
- Hanya 4 pemenang final yang lolos
Negara-negara seperti Turki, Ukraina, Italia, Polandia, serta Republik Ceko, masih berjuang keras dalam playoff yang akan berlangsung Maret 2026.
CONMEBOL: Laga-laga Brutal Tanpa Ampun
Kompetisi 10 negara dengan sistem liga penuh membuat CONMEBOL dianggap sebagai zona paling berat di dunia. Meski Brasil sempat terpuruk, mereka akhirnya mengamankan tiket.
Bolivia yang finis di posisi ketujuh kini akan melakoni playoff antarkonfederasi—peluang terakhir untuk tampil di Piala Dunia pertama mereka sejak 1994.