10 Kandidat Terkuat Juara Piala Dunia 2026: Analisis Mendalam Argentina, Prancis, Inggris, Brasil hingga Portugal

Dapatkan Update Prediksi Bola Terbaru Hanya di Holywin69.
👉 Agen Sbobet No 1 di Indonesia


Piala Dunia 2026

Piala Dunia FIFA 2026 semakin mendekat, dan atmosfer sepak bola dunia mulai terasa penuh dengan ekspektasi. Turnamen yang untuk pertama kalinya akan diselenggarakan di tiga negara sekaligus—Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko—ini memunculkan dinamika baru, baik dari sisi kompetisi, format, maupun intensitas pertandingan.

Dengan format baru yang melibatkan 48 peserta, jalan menuju gelar juara akan menjadi lebih panjang dan lebih sulit dibanding edisi sebelumnya. Namun demikian, hanya segelintir negara yang dianggap benar-benar memiliki potensi untuk mengangkat trofi emas paling prestisius dalam dunia sepak bola.

Artikel ini menyajikan analisis premium khas ESPN/The Athletic, menilai kekuatan aktual, kualitas generasi pemain, visi pelatih, stabilitas taktik, serta momentum masing-masing negara untuk menentukan siapa saja yang realistis menjadi favorit juara.


10. Italia — Tradisi Besar, Konsistensi Masih Diragukan

Italia adalah salah satu bangsa sepak bola dengan warisan paling besar: empat gelar Piala Dunia. Namun ironi dalam satu dekade terakhir membuat posisi Gli Azzurri sebagai favorit selalu diragukan. Absennya mereka di dua Piala Dunia terakhir (2018 dan 2022) adalah pukulan yang sangat memalukan bagi Federasi Sepak Bola Italia.

Meski sempat bangkit dan menjuarai Euro, perjalanan mereka tetap penuh tanda tanya. Transisi pelatih dari Luciano Spalletti ke Gennaro Gattuso membawa energi baru, tetapi juga ketidakpastian. Gattuso memiliki karisma besar, tetapi rekam jejaknya sebagai pelatih belum menunjukkan konsistensi level elite.

Italia saat ini masih berjuang melalui jalur playoff setelah finis di belakang Norwegia. Jika lolos, mereka tetap menjadi tim yang tidak bisa diremehkan. Struktur pertahanan masih solid, gelandang kreatif tersedia, namun masalah terbesar adalah kurangnya mesin gol.


9. Uruguay — Kebangkitan di Bawah Marcelo Bielsa

Uruguay bukan sekadar tim nostalgia yang mengandalkan sejarah dua gelar juara Piala Dunia. Di bawah pelatih eksentrik Marcelo Bielsa, La Celeste berubah menjadi salah satu tim paling agresif dan dinamis di Amerika Selatan.

Kemenangan mereka atas Argentina dan Brasil dalam kualifikasi adalah sinyal bahwa Uruguay sudah kembali menjadi kekuatan serius. Dengan generasi baru seperti Darwin Núñez, Federico Valverde, Manuel Ugarte, dan Ronald Araújo, Uruguay memiliki tulang punggung yang lengkap.

Masalah utama mereka hanyalah menjaga stabilitas emosi dan manajemen energi, mengingat gaya bermain Bielsa yang selalu intens.


8. Belanda — Bakat Melimpah, Konsistensi Minim

Belanda selalu tampil sebagai tim dengan potensi besar tetapi kerap gagal di momen penting. Tiga kali mereka mencapai final, tiga kali pula mereka pulang tanpa gelar. Kini, De Oranje kembali menapaki jalan yang sama: skuad bertalenta, sistem yang menjanjikan, tetapi tanpa jaminan stabilitas.

Di bawah Ronald Koeman, Belanda tampil naik-turun. Organisasi pertahanan masih menjadi masalah klasik. Absennya striker kelas dunia juga berdampak pada efektivitas serangan mereka.

Meski begitu, semifinal Euro 2024 membuktikan bahwa mereka tidak bisa dihapus dari daftar favorit.


7. Jerman — Raksasa yang Masih Mencari Identitas

Setelah menjuarai Piala Dunia 2014, Jerman justru mengalami penurunan tajam. Tersingkir di fase grup pada 2018 dan 2022 menjadi ironi yang terasa pahit. Di bawah Julian Nagelsmann, Jerman berusaha menemukan identitas baru, tetapi prosesnya tidak sepenuhnya mulus.

Kualitas individu tidak menjadi masalah. Jerman memiliki Musiala, Wirtz, Kimmich, Ter Stegen, dan beberapa nama muda lainnya. Tetapi lini belakang—yang menjadi kekuatan tradisional Jerman—tidak lagi sekokoh dulu.

Jika Jerman bisa menemukan momentum, mereka tetap berbahaya. Tetapi untuk saat ini, mereka lebih layak disebut “penantang” daripada favorit utama.


6. Brasil — Talenta Terbaik, Masalah Konsistensi

Brasil selalu datang ke turnamen besar sebagai favorit, tetapi catatan mereka sejak 2002 menunjukkan tanda-tanda penurunan. Mereka belum kembali ke final selama lebih dari dua dekade. Kegagalan di Copa América 2024 mempertebal keraguan publik terhadap proyek sepak bola Brasil.

Namun kedatangan Carlo Ancelotti—pelatih yang dikenal sebagai raja kompetisi knockout—membawa harapan besar. Dengan lini depan bertabur bintang seperti Vinícius Júnior, Rodrygo, Raphinha, Matheus Cunha, Brasil memiliki daya serang luar biasa.

Masalah terbesar adalah: apakah mereka bisa menemukan stabilitas dalam sistem yang modern dan adaptif?


5. Portugal — Generasi Emas yang Makin Matang

Portugal bukan lagi negara yang hanya mengandalkan Cristiano Ronaldo. Mereka kini memiliki gelombang pemain muda yang luar biasa: João Neves, Vitinha, Rafael Leão, Bruno Fernandes, serta beberapa talenta masa depan.

Mereka tampil dominan di kualifikasi, tetapi masih menyisakan pertanyaan terkait Roberto Martínez—pelatih yang dikritik karena kurang konsisten dalam turnamen besar.

Jika Martínez menemukan formula ideal, Portugal bisa menjadi ancaman nyata.


4. Inggris — Generasi Emas Dengan Fondasi Taktis yang Lebih Solid

Inggris telah mencapai dua final Euro berturut-turut. Meski gagal menjuarai keduanya, konsistensi mereka di level top tidak dapat dipungkiri.

Kini di bawah Thomas Tuchel, Inggris memasuki fase baru: pertahanan mereka menjadi salah satu yang paling kokoh di dunia. Delapan laga kualifikasi tanpa kebobolan adalah prestasi yang luar biasa.

Bintang mereka tersebar di seluruh lini: Kane, Bellingham, Saka, Foden, Rice, Walker. Inggris memiliki kedalaman skuad yang belum pernah mereka miliki sebelumnya.

Kendala utama mereka hanya satu: mental menghadapi laga final.


3. Prancis — Ancaman Abadi Dengan Kualitas Individu Luar Biasa

Prancis tetap menjadi kekuatan dominan. Setelah menjadi juara 2018 dan finalis 2022, Les Bleus tetap memiliki struktur tim terbaik di dunia.

Mereka kehilangan beberapa sosok senior, tetapi talenta baru terus bermunculan. Kombinasi Kylian Mbappé dan Michael Olise menjadi salah satu duet paling menjanjikan di dunia.

Selama Didier Deschamps tetap menemukan keseimbangan, Prancis hampir selalu menjadi kandidat utama.


2. Spanyol — Era Baru yang Tak Terbendung

Spanyol memasuki fase kebangkitan setelah menjuarai Euro 2024. Di bawah Luis de la Fuente, mereka memainkan sepak bola yang modern dan efisien.

Para pemain muda seperti Lamine Yamal dan Nico Williams membawa energi baru yang eksplosif, sementara gelandang-gelandang mereka tetap mempertahankan DNA teknis khas La Roja.

Di atas kertas, Spanyol adalah tim yang paling seimbang antara pertahanan, kreativitas, dan eksekusi.


1. Argentina — Favorit Terkuat Untuk Gelar Keempat

Timnas Argentina Piala Dunia 2026

Sulit mencoret Argentina dari daftar favorit utama. Mereka adalah juara bertahan Piala Dunia 2022 dan peraih dua gelar Copa América dalam tiga edisi terakhir. Stabilitas yang dibangun Lionel Scaloni menjadi fondasi kokoh Argentina di era modern.

Pertanyaan besar selalu mengarah pada Lionel Messi. Apakah ini akan menjadi turnamen terakhirnya? Jika iya, Argentina akan memiliki motivasi emosional yang luar biasa untuk memberikan perpisahan terbaik.

Terlepas ada atau tidaknya Messi di skuat, Argentina tetap kuat: Álvarez, Lautaro Martínez, Enzo Fernández, Cristian Romero. Mereka memiliki struktur paling lengkap di dunia.


Kesimpulan: Persaingan Terketat Dalam Sejarah Piala Dunia Modern

Dengan 48 peserta, perjalanan menuju gelar Piala Dunia 2026 akan menjadi perjalanan paling panjang dan paling penuh kejutan dalam sejarah. Namun jika berbicara realistis, hanya sedikit negara yang benar-benar berada di level elit untuk menjuarai turnamen ini.

Dari semua kandidat, Argentina tampak memiliki fondasi paling kuat. Namun Prancis, Inggris, Spanyol, Brasil, dan Portugal tidak kalah kuat dan dapat tampil sebagai juara pada momen tertentu.

Dapatkan Update Prediksi Bola Terbaru Hanya di Holywin69.
👉 Klik di sini untuk Prediksi Harian dan Tips Bola Paling Lengkap


Lebih baru Lebih lama