Bursa transfer memang sudah resmi ditutup. Tapi jujur saja, rasanya sayang kalau langsung berhenti membahasnya, apalagi dibanding harus fokus ke jeda internasional yang membosankan—apalagi dengan Ruben Loftus-Cheek tiba-tiba kembali masuk radar timnas Inggris.
Jadi, mari kita peras habis sisa-sisa cerita dari jendela transfer ini. Kali ini soal “lubang” yang masih menganga di beberapa skuad Premier League, entah berupa celah, jurang, atau bahkan kawah raksasa yang jelas terlihat setelah bursa ditutup begitu dramatis.
🔴 Manchester United – Masalah di Posisi Kiper Utama
Mengelola posisi kiper memang rumit. Idealnya, kamu punya satu kiper kelas dunia, satu pelapis yang cukup tangguh tapi tidak sampai bikin bingung siapa yang nomor satu, dan seorang veteran bahagia yang siap jadi opsi ketiga.
Liverpool sempat punya kombinasi sempurna: Alisson sebagai kiper elite, lalu Caoimhin Kelleher sebagai cadangan solid. Tapi bahkan situasi ideal itu tak bisa bertahan lama karena Kelleher juga wajar jika ingin jadi kiper utama di klub lain.
Nah, United justru sebaliknya. Alih-alih memperjelas situasi, mereka menambah keruwetan di deadline day. Sekarang ada Andre Onana, Altay Bayindir, dan Senne Lammens—tiga kiper yang semuanya merasa layak jadi pilihan utama. Bahkan Tom Heaton yang harusnya jadi kiper gaek “happy-happy aja” kini terlempar jadi pilihan keempat.
Bukannya menciptakan ketenangan di posisi krusial, United justru menimbulkan kebingungan baru. Padahal masalah kiper ini sudah berulang kali merugikan mereka musim lalu, dan kembali terlihat musim ini.
Kalau mereka mendatangkan nama besar seperti Gianluigi Donnarumma atau Emiliano Martinez, setidaknya ada kejelasan siapa yang nomor satu. Tapi sekarang? United justru seperti menunda masalah dengan berharap Lammens bisa berkembang cepat, padahal jelas masih butuh waktu.
Singkatnya, United kembali menaruh taruhan pada masa depan di saat yang mereka butuhkan justru solusi nyata di masa kini.
⚽ Liverpool – Lubang di Belakang Berbentuk Guehi
Sementara itu, Liverpool menghadapi persoalan lain. Mereka kehilangan Marc Guehi—target lama untuk memperkuat lini belakang—dan tak berhasil menutup celah itu sebelum bursa ditutup.
Alisson masih solid di bawah mistar, lini tengah segar dengan wajah baru, tapi tanpa tambahan bek tengah, The Reds berisiko kerepotan menghadapi jadwal padat musim ini.
Kesimpulan
Deadline day kembali membuktikan satu hal: meski bursa transfer sudah jadi bagian tak terpisahkan dari sepak bola modern, banyak klub Premier League yang masih tampak “kaget” setiap kali jendela itu tertutup.
Manchester United terjebak dalam drama kiper tanpa ujung, Liverpool punya lubang pertahanan yang belum ditambal, dan klub-klub lain pun masih menyisakan tanda tanya besar soal kedalaman skuad mereka.
Di level ini, setiap celah bisa jadi penentu. Dan sekarang, kita tinggal menunggu siapa yang paling cepat membayar mahal dari keputusan—or ketidakputusan—mereka.