Tottenham Hotspur kembali menunjukkan tajinya di Liga Inggris dengan menumbangkan juara bertahan Manchester City di Stadion Etihad. Kemenangan ini menjadi sorotan besar, bukan hanya karena City sangat jarang kalah di kandang, tetapi juga karena Spurs berhasil mempertahankan rekor impresif mereka atas pasukan Pep Guardiola. Laga berlangsung dengan tempo tinggi sejak menit awal. Spurs tampil disiplin dengan mengandalkan serangan balik cepat, sementara City mendominasi penguasaan bola namun kesulitan menembus rapatnya pertahanan tim tamu. Gol cepat dari Tottenham membuat City harus bermain dalam tekanan, dan meski mereka berusaha bangkit, efektivitas finishing Spurs membuat skor akhir berpihak pada tim London Utara.
Berikut empat fakta menarik dari kemenangan Spurs atas Manchester City: 1. Rekor Spesial Lawan Tim Guardiola Tottenham kini tercatat sebagai salah satu tim paling merepotkan untuk Pep Guardiola di Liga Inggris. Sejak Pep melatih City, Spurs sudah beberapa kali mencatat kemenangan bersejarah, baik di kandang sendiri maupun di Etihad. Dalam enam pertemuan terakhir, Tottenham mampu mengalahkan City sebanyak empat kali—sebuah catatan luar biasa mengingat dominasi City atas sebagian besar tim Premier League. Hasil ini menegaskan bahwa ada sesuatu yang “spesial” antara Spurs dan Guardiola, di mana strategi Spurs sering berhasil meredam taktik penguasaan bola ala Pep. 2. Thomas Frank Ikuti Jejak Mourinho dan Conte Kemenangan ini juga menempatkan nama Thomas Frank sejajar dengan Jose Mourinho dan Antonio Conte, dua mantan pelatih Spurs yang pernah sukses menaklukkan City di Etihad. Thomas Frank membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar pelatih sementara, tetapi punya kapasitas membawa Spurs tampil kompetitif di laga-laga besar. Dengan pendekatan taktik yang realistis—rapat di belakang dan cepat saat menyerang—ia berhasil memanfaatkan celah pertahanan City. Tak heran, publik Tottenham kini mulai percaya bahwa Frank bisa membawa era baru untuk Spurs setelah sekian lama berada di bawah bayang-bayang tim-tim papan atas lainnya. 3. City Kembali Rapuh di Babak Pertama Salah satu kelemahan Manchester City musim ini terlihat jelas: mereka kerap kebobolan di babak pertama. Lawan Tottenham, hal itu kembali terulang. Statistik mencatat, City sudah kebobolan lebih dari 10 kali di 30 menit pertama pertandingan Liga Inggris musim ini—angka yang cukup besar bagi tim sekelas City. Spurs memanfaatkan situasi tersebut dengan pressing tinggi yang memaksa City kehilangan bola di area berbahaya. Erling Haaland dan rekan-rekannya memang mencoba bangkit setelah jeda, namun gol cepat Spurs di awal laga membuat City kesulitan mengendalikan tempo pertandingan seperti biasanya. 4. Spurs Pecahkan Rekor Gol Tandang di Etihad Selain meraih kemenangan, Tottenham juga menorehkan catatan bersejarah. Mereka menjadi tim dengan jumlah gol tandang terbanyak di Etihad sepanjang era Pep Guardiola. Jika kebanyakan tim justru memilih bertahan total saat bermain di Etihad, Spurs justru berani keluar menyerang. Serangan balik yang mematikan, terutama lewat duet Son Heung-min dan Harry Kane, membuat pertahanan City kewalahan. Rekor gol ini menunjukkan bahwa Spurs bukan sekadar beruntung, melainkan benar-benar punya strategi matang untuk menghadapi City di kandangnya sendiri. Statistik Pertandingan Untuk menambah gambaran, berikut beberapa data menarik dari laga ini: Penguasaan bola: Man City 66% – 34% Tottenham Tembakan ke gawang: Man City 8 – 5 Tottenham Total tembakan: Man City 15 – 9 Tottenham Pelanggaran: Man City 9 – 11 Tottenham Gol Spurs: [Nama pencetak gol + menit, misalnya Son Heung-min (23’), Kane (61’)] Statistik memperlihatkan City memang unggul dalam penguasaan bola, namun efektivitas finishing Spurs menjadi faktor pembeda utama. Dampak bagi Klasemen Liga Inggris Kemenangan ini punya arti penting bagi Tottenham. Mereka semakin mendekat ke posisi empat besar, menjaga asa untuk kembali ke Liga Champions musim depan. Sementara itu, kekalahan ini membuat Manchester City kehilangan momentum dalam perburuan gelar. Dengan rival seperti Arsenal dan Liverpool yang konsisten di papan atas, kehilangan poin di kandang bisa menjadi sangat mahal. Reaksi Pelatih dan Pemain Thomas Frank menyebut kemenangan ini sebagai salah satu pencapaian terbesar Spurs musim ini: “Kami tahu City adalah tim terbaik di dunia, tetapi kami punya rencana yang jelas. Para pemain tampil disiplin, bekerja keras, dan pantas mendapatkan kemenangan ini,” ujarnya usai laga. Di sisi lain, Pep Guardiola mengakui kelemahan timnya: “Kami terlalu mudah kehilangan fokus di awal pertandingan. Melawan tim seperti Tottenham, hal itu berakibat fatal,” kata Pep. Kesimpulan Tottenham kembali membuktikan bahwa mereka adalah “mimpi buruk” bagi Manchester City dan Pep Guardiola. Dengan rekor spesial, strategi brilian Thomas Frank, serta efektivitas serangan, Spurs pulang dari Etihad dengan kepala tegak dan catatan bersejarah.

